Page 242 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 242

Bahkan, Indonesia disebut sebagai negara dengan utang luar negeri terbesar ke-7 oleh World
              Bank. Presiden Jokowi juga dikritik sejumlah pengamat ekonomi, karena dalam masa pandemi
              pun pemerintah masih membuat utang baru di 2020. Utang negara tumbuh 5 persen dalam
              pemberitaan Agustus 2020.

              Pada bidang sosial, sorotan media terbanyak adalah soal berbagai bantuan sosial, BPJS, Kartu
              Prakerja, Program Keluarga Harapan, yang meskipun kadang ada riak. Namun dampaknya bisa
              dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang paling bawah.

              Isu  bidang  Kesehatan,  menjadi  atensi  terbesar  media  melalui  informasi  terkait  penanganan
              COVID-19, vaksin, penyelenggaraan tes dan lainnya.

              Pada bidang hukum, isu soal Papua, Omnibus Law (beririsan dengan politik), isu lama seperti
              Harun  Masiku  atau  Novel  Baswedan.  Sementara,  isu  politik  yang  mengiringi  Jokowi  setahun
              terakhir adalah Pilkada Serentak 2020.

              Menurut Rustika, terdapat dua isu besar yang muncul di media, yakni desakan pengunduran
              pelaksanaan  Pilkada  2020  karena  pandemi  COVID-19,  dan  keikutsertaan  anak  dan  menantu
              Jokowi yaitu Gibran Rakabuming dalam Pilkada Kota Solo, dan Bobby Nasution dalam Pilkada
              Kota Medan.

              "Hal  itu  sempat  menimbulkan  narasi  politik  dinasti  dan  mendapatkan  sentimen  negatif  dari
              publik. Sementara itu, Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa dirinya tengah membangun
              dinasti  politik.  Menurutnya,  Gibran  maupun  Bobby  mengikuti  sebuah  kompetisi  yang  dipilih
              secara langsung oleh rakyat dan semua keputusan ada di tangan rakyat dalam menggunakan
              suaranya," tutur Rustika.

              Catatan  lain  terhadap  Jokowi  adalah  soal  Omnibus  Law,  khususnya  UU  Ciptaker,  yang  juga
              masuk dalam 10 isu terbesar yang ditujukan pada Jokowi.

              Isu ini mendapat framing negative karena sempat menimbulkan gelombang demo dari kelompok
              buruh, mahasiswa, dan 212.

              Hal tersebut cukup penting mengingat pesan yang ada di media (dan media sosial) tentang
              pemerintah  dan  Presiden  Jokowi  akan  membangun  persepsi  yang  pada  gilirannya  berperan
              sangat krusial.

              Dia menambahkan, publik tidak hanya mengidamkan kepuasan atas kinerja pemerintah dalam
              bentuk fisiknya tetapi juga membutuhkan bangunan citra pemimpin melalui media.

              "Persepsi dapat membangun afeksi, dukungan emosional, atau sebaliknya dapat memunculkan
              penolakan,  ketidakpuasan  dan  perlawanan.  Oleh  karena  itu,  ke  depan  penguatan  strategi
              komunikasi pemerintah agar lebih baik perlu menjadi perhatian Jokowi di tengah perang wacana
              di era digital seperti saat ini," kata Rustika. (Der).


















                                                           241
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247