Page 276 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 276

Dengan  aturan  itu,  UMP  ditetapkan  berdasarakan  UMP  tahun  berjalan  ditambah  dengan
              perkalian UMP tahun berjalan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional.
              Sehingga,  lanjutnya,  jika  melihat  pertumbuhan  ekonomi  tahun  2020  yang  sangat  tertekan
              dampak pandemi covid-19, dimana kuartal I turun 2,97 persen kuartal II terkontraksi minus 5,32
              persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal III tetap terkontraksi minus 2,9-1,1 persen.

              Sementara,  dari  sisi  inflasi  tahunan  berdasarkan  data  Bank  Indonesia  sampai  dengan  bulan
              Oktober sebesar 1,41 persen.

              "Dengan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi 2020 maka kenaikan UMP 2021 diperkirakan 0
              persen," ujar Sarman dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).

              Menurut Sarman, kenaikan 0 persen atau tidak ada kenaikan itu sesuatu yang wajar karena
              pandemi covid-19 telah memukul dunia usaha, di mana banyak UKM yang tutup, terjadinya PHK
              dan pekerja dirumahkan, cash flow pengusaha yang semakin mengkawatirkan dan akhirnya daya
              beli masyarakat menurun.

              "Di sisi lain kondisi dunia usaha saat ini juga sangat tidak mungkin UMP dinaikkan," jelas dia.

              Saat  ini,  ungkap  Sarman,  beban  pengusaha  sudah  sangat  berat,  mampu  bertahan  selama
              pandemi ini saja sudah bersyukur, jika UMP dinaikkan akan sangat memukul pengusaha dan
              mendorong pengusaha semakin terpuruk.

              Jika  terdapat  sektor  sektor  tertentu  yang  memungkinkan  menaikkan  UMP  seperti  sektor
              telekomunikasi,  kesehatan  dapat  dirundingkan  secara  bipartit,  namun  secara  umum  bahwa
              kondisi pelaku usaha saat ini sudah sangat mengkawatirkan.

              "Kita berharap agar teman-teman Serikat Pekerja / Buruh dapat memahami kondisi ini dan tidak
              menuntut kenaikan UMP yang berlebihan dalam situasi dan kondisi ekonomi yang sudah masuk
              resesi," ucap dia.






































                                                           275
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281