Page 278 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 278

KEMNAKER AKUI MASIH BANYAK PEKERJA BELUM TERIMA SUBSIDI GAJI, INI
              SEBABNYA
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  mengakui  target  penyaluran  bantuan  subsidi  gaji
              atau bantuan langsung tunai (BLT) bagi karyawan pada tahap I belum mencapai 100%. Masih
              banyak pekerja yang terdaftar mendapatkan BTL karyawan tapi belum terima dana.

              Bantuan  subsidi  gaji  atau  BLT  karyawan  adalah  bantuan  sosial  pemerintah  kepada  pekerja
              peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Dengan bantuan itu,
              setiap pekerja  mendapat  BLT  karyawan  sebesar  Rp  600  ribu  per  bulan selama  empat  bulan
              hingga Desember 2020.

              Pemerintah menyalurkan BLT karyawan sebanyak dua kali. Setiap pencairan, BLT karyawan yang
              disalurkan mencapai Rp 1,2 juta per penerima.

              Kemnaker  mencatat,  hingga  19  Oktober  2020  bantuan  subsidi  gaji/upah  sudah  berhasil
              disalurkan kepada 12.166.471 pekerja atau setara dengan 98,09%.

              .

              Pada penyaluran BLT yang pertama, tahap I tersalurkan kepada 2.485.687 pekerja atau 99,43%,
              tahap II sebanyak 2.981.531 pekerja atau 99,38%, tahap III sudah disalurkan kepada 3.476.120
              penerima atau 99,32%, tahap IV telah disalurkan ke 2.620.665 penerima atau 94,09%, dan
              tahap V sebanyak 602.468 pekerja atau 97,39%.
              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menerangkan  adanya  pekerja  yang  belum  menerima
              bantuan  subsidi  gaji  ini  dikarenakan  berbagai  alasan,  seperti  adanya  kesalahan  atau
              ketidakvalidan data, seperti nomor rekening dan NIK.

              "Sampai saat ini yang belum mendapatkan (BSU) sekitar 150.000-an karena ada kekurangan
              atau  ketidaksesuaian  data.  Misalnya  rekeningnya  tidak  valid,  kemudian  NIK-nya  kurang
              nomornya, kemudian nomor rekeningnya dia tidak sesuai dengan nama yang diserahkan," jelas
              Ida dalam keterangan tertulis, Selasa (20/10).

              Bila  terjadi  kekurangan  atau  ketidakvalidan  data,  Kemnaker  pun  akan  mengembalikan  data
              tersebut  kepada  BPJS  Ketenagakerjaan.  Kemudian  BPJS  Ketenagakerjaan  memberitahukan
              kepada pemberi kerja untuk memperbaiki data pekerjanya yang masuk dalam kriteria penerima
              subsidi gaji/upah.
              Lebih lanjut, Ida menerangkan, BLT karyawan atau subsidi gaji ini akan disalurkan melalui dua
              termin  pembayaran.  Setelah  pembayaran termin  pertama  selesai  disalurkan,  Kemnaker  akan
              kembali memproses pembayaran termin kedua. "Kami targetkan pembayaran termin II dapat
              disalurkan  pada  awal  bulan  November  setelah  proses  evaluasi  penyaluran  subsidi  gaji/upah
              termin I ini selesai," terang Ida.

              Adapun, pemerintah sudah menganggarkan Rp 37,7 triliun untuk program subsidi gaji. Awalnya,
              penerima program ini ditargetkan sebanyak 15,7 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta
              BPJS  Ketenagakerjaan  (per  30  Juni  2020).  Namun,  hingga  batas  akhir  penyerahan  data
              penerima, data yang dikumpulkan dan diserahkan BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai 12.4
              juta pekerja/buruh.

              "Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara. Rencananya, akan disalurkan
              untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik , baik di lingkup Kemendikbud
              maupun Kemenag," jelas Ida.

              Reporter: Lidya Yuniartha Editor: Adi Wikanto.

                                                           277
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283