Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 38

"Kami menyiapkan empat RPP sebagai turunan dari UU Cipta Kerja. Kalau di UU Cipta Kerja itu
              kan kita punya waktu tiga bulan, tapi lebih cepat kan lebih baik," kata Menaker pada acara Kick-
              OJf  the  Tripartite  Meeting  "Pembahasan  Peraturan  Pelaksana  Susbtansi  Ketenagakerjaan  UU
              Cipta Kerja" di Jakarta, Rabu (21/10).

              Menaker  menyebut  empat  RPP  yaitu  Pengupahan,  Tenaga  Kerja  Asing,  Penyelenggaraan
              Ketenagakerjaan, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              Pihaknya sudah mematangkan konsep di internal Kemnaker dan sudah berkoordinasi dengan
              kementerian atau lembaga terkait "Sosialisasi kepada pemerintah daerah melalui dinas-dinas
              ketenagakerjaan juga sudah dan akan terus kami lakukan. Ini penting karena dinas adalah ujung
              tombak informasi dan layanan warga di daerah," jelasnya.

              Libatkan Stakeholder

              Menaker  memastikan  dalam  penyusunan  RPP  ini,  pihaknya  melibatkan  stakeholder
              ketenagakerjaan, yakni dari Serikat Pekerja atau Buruh dan pengusaha. Ia berharap paling cepat
              pekan ini diskusi sudah dimulai sehingga bisa selesai lebih cepat.

              Ia  menambahkan  Kemnaker  mendorong  seluruh  jajaran  pemerintah  agar  bersiap
              mentransformasi diri untuk menjalankan UU Cipta Kerja. UU Cipta Kerja ini mengubah banyak
              hal  dalam  penyelenggaraan  pemerintahan  terutama  dari  sisi  pelayanan  kepada  warga  harus
              berkarakter 4 Lebih yaitu lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih berintegritas.

              "Melalui UU Cipta Kerja ini, saya yakin akan ada perubahan yang signifikan dalam pengelolaan
              ketenagakerjaan," ujarnya.

              Pada  kesempatan  tersebut,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (APINDO),  Hariyadi
              Sukamdani, mengatakan metode omnibiis law telah diterapkan di banyak negara secara parsial.
              Di Indonesia sendiri, metode yang diterapkan dalam menyusun UU Cipta Kerja ditujukan untuk
              mencip-takan lapangan kerja.

              Ia menilai selama ini penciptaan lapangan kerja formal menurun meskipun investasi mengalami
              kenaikan. UU Cipta Kerja lahir salah satunya untuk mengatasi persoalan tersebut.

              "Ini  adalah  salah  satu  langkah  pemerintah,  khususnya  dari  Presiden  Jokowi  yang  harus  kita
              apresiasi " katanya.

              Ketua  Umum  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI),  Yorrys  Raweyai,
              mengapresiasi  langkah  pemerintah  untuk  membahas  aturan  turunan  UU  Cipta  Kerja  dengan
              melibatkan stakeholder.

              Ia berharap dengan proses dinamika yang ada di bangsa ini, semua pihak harus menyamakan
              persepsi, idealisme, dan komitmen untuk kepentingan bersama. ruf/N-3


















                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43