Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 60

UU CIPTA KERJA, LUHUT: PENGUSAHA YANG TAK BERI PESANGON BISA DIPIDANA

              Menteri  Koordinator  Bidang  Kemaritiman  dan  Investasi  Luhut  Binsar  Pandjaitan  membantah
              Undang-undang Cipta Kerja merugikan buruh. Luhut malah mengklaim beleid ini memberikan
              nilai tambah bagi pekerja.

              Contohnya pada perkara pesangon. Luhut mengatakan para pekerja dan buruh yang terkena
              pemutusan  hubungan  kerja  bakal tetap  mendapat  uang  pesangon,  uang  penghargaan  masa
              kerja, dan uang pengganti hak, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

              Meskipun demikian, ia mengakui besar pesangon dalam UU Cipta Kerja hanya 25 kali upah,
              berbeda dengan beleid sebelumnya yang mengatur 32 kali upah. "Sekarang kita buat 19 kali
              plus 6 dari asuransi, tapi dijamin kalau kamu tidak bisa deliver, lari, bisa dipidana," ujar Luhut
              dalam sebuah acara daring, Rabu, 21 oktober 2020.

              Luhut mengatakan perubahan aturan soal pesangon tersebut menjadi persoalan yang diangkat
              oleh  para  buruh.  Namun,  ia  menjelaskan  turunnya  besaran  pesangon  tersebut  bukan  tanpa
              alasan.

              Selama  ini,  kata  Luhut,  data  menunjukkan  perusahaan  yang  bisa  memberikan  kompensasi
              sebesar 32 kali upah itu jumlahnya sangat sedikit, hanya sekitar 8 persen. "Yang lain lari saja."
              Selain mendapat pesangon, Luhut mengatakan buruh yang di-PHK juga akan mendapat Jaminan
              Kehilangan  Pekerjaan  yang  diberikan  pemerintah.  JKP  diberi  sebagai  kompensasi  turunnya
              pesangon dari 32 kali upah ke 25 kali upah.

              "Jadi  jangan  berburuk  sangka  bahwa  ini  seolah-olah  merugikan  buruh.  Ini  memberi  nilai
              tambah," tutur dia.

              Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menilai Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
              merupakan program pemanis bibir agar buruh dan tenaga kerja bisa menerima dengan lapang
              Undang-Undang Cipta Kerja.

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengatakan  bahwa  dalam
              Undang-Undang  Nomor  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan,  pesangon  PHK  diatur
              maksimal hingga 32 kali upah. Sedangkan, dalam RUU Cipta Kerja, penghitungan pesangon PHK
              diubah menjadi 19 kali upah ditambah 6 kali JKP, sehingga totalnya menjadi 25 kali upah.

              "Pertanyaannya, iurannya siapa yang bayar. Kalau dibilang pemerintah, berarti pemerintah yang
              JKP Pesangon akan diambil dari APBN dan ini tidak akan bisa jalan, undang-undang ini terkesan
              basa-basi,"  ujarnya  saat  dihubungi  Bisnis,  Selasa,  6  Oktober  2020.  Lebih  lanjut,  dia  juga
              mengkritisi bila sumber dana JKP dipungut kembali melalui iuran yang diberatkan pada buruh.

              CAESAR AKBAR | BISNIS.



















                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65