Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 124

cukup. Ada dua jalur pemagangan yakni melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY serta
              LPK.



              PELUANG MAGANG KERJA DI JEPANG CUKUP TINGGI

              Peluang  magang  kerja  di  Jepang  selama  ini  masih  cukup  tinggi.  Namun  masyarakat  perlu
              memilih  Lembaga  Pelatihan  Kerja  (LPK)  yang  mempunyai  legalitas  dan  profesional  untuk
              memberangkatkan calon pemagang. Mengingat masih ada LPK yang belum memiliki legalitas.

              Kasi Pelatihan dan Produktivitas Pemagangan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman
              M Imam Syahroni SH menjelaskan, permintaan magang dari perusahaan-perusahaan di Jepang
              cukup. Ada dua jalur pemagangan yakni melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY serta
              LPK.

              "Kalau kerja sama antara 'government to government' itu ditangani oleh provinsi. Tapi kalau
              perusahaan swasta, kerja samanya dengan LPK," kata Imam saat pembekalan dan pembukaan
              kelas baru LPK Puspa Setya Abadi di Gamping, Senin (26/10/2020).

              Jika  masyarakat  ingin  magang  di  perusahaan  di  Jepang,  tentunya  harus  memilih  LPK  yang
              mempunyai  legalitas  dan  profesional.  Mengingat  legalitas  itu  akan  menentukan  untuk  bisa
              magang di perusahaan Jepang.

              “Banyak  orang  tertipu  karena  tidak  bisa  berangkat  magang  ke  Jepang  gara-gara  LPK  yang
              memberangkatkan tidak mempunyai legalitas. Jadi masyarakat harus hati-hati. Kemudian saat
              mengikuti  pelatihan,  harus  sungguh-sungguh  karena  di  Jepang  itu  dituntut  profesional,”
              terangnya.

              Direktur LPK Puspa Setya Abadi Anggun Resti Aditiyan SE mengatakan, pelatihan ini ada 15
              orang  peserta  yang  merupakan  angkatan  pertama.  Para  peserta  akan  mengikuti  pelatihan
              bahasa Jepang dan skil Kaigo selama empat bulan. Rencanya para peserta akan magang di
              panti atau yayasan lansia di Tokyo.

              “Alhamdulillah kami sudah mendapat izin operasional. Makanya kami baru buka pelatihan ini.
              Kami sengaja hanya membuka pelatihan untuk 15 orang karena sesuai permintaan dari Jepang.
              Harapannya 15 peserta ini bisa berangkat magang di Jepang semua,” kata Anggun. (Sni)





















                                                          123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129