Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 190

pun berharap adanya kenaikan agar kehidupan buruh bisa lebih sejahtera. "Minimal bisa jadi
              Rp2 juta per bulannya," kata Budiyana kepada wartawan, Senin (26/10/2020).

              Kepala  Bidang  Ketenagakerjaan,  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Gunungkidul  Ahsan
              Jihadan  mengatakan  pembahasan  upah  akan  mengacu  pada  Undang-Undang  Cipta  Kerja.
              "Provinsi  sudah  koordinasi  dengan  Pemerintah  Pusat  tentang  masalah  upah,  tapi  masih
              mnunggu adanya peraturan pelaksana dari undang-undang terbaru," katanya.



              BURUH GUNUNGKIDUL MINTA KENAIKAN UPAH JADI RP2 JUTA

              Serikat pekerja di Gunungkidul mendesak kenaikan upah minimum dari Rp1.705.000 menjadi
              Rp2 juta di tahun depan.

              Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Gunungkidul,  Budiyono,
              mengatakan upah di Gunungkidul merupakan yang terendah di DIY. Ia pun berharap adanya
              kenaikan agar kehidupan buruh bisa lebih sejahtera. "Minimal bisa jadi Rp2 juta per bulannya,"
              kata Budiyana kepada wartawan, Senin (26/10/2020).

              Menurutnya, kenaikan upah minimum kabupaten tidak lepas banyaknya pabrik yang berdiri di
              wilayah Gunungkidul. Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan agar  jadi salah satu
              acuan dalam menetapkan upah terbaru. "Saat ini upah yang berlaku Rp1.705.000," katanya.

              Budiyono  mengatakan  pandemi  Corona  membuat  survei  kebutuhan  hidup  layak  tak  bisa
              dilaksanakan secara maksimal. Kondisi ini diperparah dengan adanya undang-undang baru yang
              masih menjadi polemik hingga sekarang. Sementara, Peraturan Pemerintah No.78/2015 tentang
              Pengupahan tidak bisa lagi diterapkan karena dampaknya akan berpengaruh terhadap nasib
              buruh.

              "Kalau PP No.78 diterapkan, upah malah turun karena penetapan berdasarkan inflasi dan laju
              pertumbuhan ekonomi. Dari sisi ekonomi angkanya minus, jadi berdasarkan kesepakatan serikat
              pekerja di provinsi, kami tetap meminta adanya kenaikan," katanya.

              Meski  demikian,  serikat  pekerja  tetap  membuka  ruang  diskusi.  Sebagai  contoh  apabila  ada
              pengusaha yang tidak kuat membayar, harus membuat surat secara resmi tentang hal tersebut.
              "Bisa  diomongkan  dengan  baik-baik.  Ya  kalau  memang  tidak  kuat,  bisa  berdiskusi  dengan
              pekerja masing-masing," ungkapnya.

              Kepala  Bidang  Ketenagakerjaan,  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Gunungkidul  Ahsan
              Jihadan  mengatakan  pembahasan  upah  akan  mengacu  pada  Undang-Undang  Cipta  Kerja.
              "Provinsi  sudah  koordinasi  dengan  Pemerintah  Pusat  tentang  masalah  upah,  tapi  masih
              mnunggu adanya peraturan pelaksana dari undang-undang terbaru," katanya.











                                                          189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195