Page 196 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 196

BLT SUBSIDI GAJI CAIR LAGI AWAL NOVEMBER 2020, EITT TAPI ADA SISA
              ANGGARAN

              JAKARTA - Pemerintah akan mulai mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) atau subsidi gaji
              gelombang kedua pada awal November 2020 mendatang. Pencairan itu akan dilakukan setelah
              gelombang pertama bantuan subsidi upah (bsu) selesai ditransfer kepada pekerja dengan upah
              di bawah Rp5 juta.

              "Kami targetkan pembayaran termin II dapat disalurkan pada awal bulan November setelah
              proses evaluasi penyaluran subsidi gaji/upah termin I ini selesai," kata Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (26/10/2020).

              Dia menyebut berdasarkan data Kemnaker per 19 Oktober 2020, bantuan subsidi gaji pada
              tahap I sudah tersalurkan kepada 2.485.687 penerima (99,43%); tahap II sebanyak 2.981.531
              penerima  (99,38%);  tahap  III  sebanyak  3.476.120  penerima  (99,32%);  tahap  IV  sebanyak
              2.620.665 penerima (94,09%); dan tahap V sebanyak 602.468 penerima (97,39%).


              "Subsidi upah disalurkan melalui dua termin pembayaran. Setelah pembayaran termin pertama
              selesai  disalurkan,  Kemnaker  akan  kembali  memproses  pembayaran  termin  kedua  subsidi
              upah," ujarnya.

              Sambung Menaker menjelaskan, dengan anggaran mencapai Rp37,7 triliun, program bantuan
              pemerintah berupa subsidi gaji ditargetkan bagi 15,7 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta
              BPJS  Ketenagakerjaan.  Namun,  hingga  batas  akhir  penyerahan  data  penerima,  data  yang
              dikumpulkan dan diserahkan BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai 12.4 juta pekerja/buruh.


              "Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara. Rencananya, akan disalurkan
              untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik, baik di lingkup Kemendikbud
              maupun Kemenag," paparnya.

              (akr).
































                                                          195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201