Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 199
kerja baru. Kemudian juga terdapat 3,5 juta orang kehilangan pekerjaannya, belum lagi jumlah
pengangguran yang mencapai 6,9 juta orang.
"Kalau tidak ada investasi bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Indonesia penduduknya
jumlahnya besar dan negara tidak mampu menyediakan lapangan kerja, ya rakyatnya mau kerja
di mana? logika berpikirnya kita bawa ke situ," ujarnya.
Adanya UU Cipta Kerja tersebut juga membuat perizinan semakin mudah. Pelaku usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) tidak perlu berbelit-belit dalam mengurus perizinan
usaha.Sehingga, adanya UU Cipta Kerja ini adalah menyederhanakan regulasi yang berbelit-
belit, itulah pemerintah hadir bagi masyarakat dengan adanya UU tersebut.
"Kita sudah over regulasi kita dan harus ada penyederhanaan, ini terobosan yang pertama kali
kita lakukan. Jadi ini memang sebuah keberanian untuk metode Omnibus Law ini,"
ujarnya.Adanya UU Cipta Kerja ini kata dia bukan hanya menguntungkan pengusaha, tetapi ikut
membantu meningkatkan perekonomian nasional.
" Kan begini negara bisa tegak ketika ekonominya kuat, kalau ekonominya terpuruk maka
negara ikut terpuruk. Jadi nantinya akan ada penerimaan lapangan kerja terbesar dari
perusahaan yang kecil menengah dan yang besar," ujarnya.
Firman menyebutkan masyarakat yang menolak UU Cipta Kerja sebenarnya tidak melihat secara
utuh mengenai Omnibus Law tersebut, sehingga langkah pemerintah memang sudah tepat
adanya UU Cipta Kerja ini. "Jangan negara itu disetir oleh kelompok-kelompok itu. Ini negara.
Kalau bahasa premannya memang siapa elu," ujarnya.
198