Page 365 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 365

UU Cipta Kerja akan ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sudah ada tahap
              penomoran (28/10).

              Berita terkait Presiden KSPI Tantang Fraksi Demokrat Dan PKS Ajukan Legislative Review UU
              Ciptaker KSPI Ajukan Legislative Review UU Ciptaker Ke DPR, Ini Alasannya Said Iqbal: Gaji
              Buruh Tahun 2021 Harus Naik, Kalau Tidak Situasi Makin Panas

              "Sebelumnya saya mengatakan tanggal 1 November 2020. Ternyata tanggal satu adalah hari
              Minggu, jadi yang benar adalah 2 November, hari Senin," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam
              keterangannya di Jakarta, Senin (26/10).

              KSPI memprediksi, Presiden Jokowi akan menandatangani UU Cipta Kerja dan penomorannya
              paling lambat 28 Oktober. Sementara tanggal 29 hingga 31 Oktober ada libur panjang, sehingga
              KSPI, KSPSI AGN, dan 32 federasi/konfederasi serikat buruh akan menyerahkan berkas judicial
              review ke Mahkamah Konstitusi pada tanggal 2 November 2020.

              Pada saat penyerahan berkas judicial itulah, kata Said Iqbal, buruh melakukan aksi nasional
              dengan  tuntutan  agar  Mahkamah  Konstitusi  membatalkan  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  dan
              meminta presiden untuk mengeluarkan Perppu untuk membatalkan UU Cipta Kerja tersebut.

              "Aksi nasional buruh pada 2 November tersebut dilakukan serempak di 24 provinsi dan 200
              kab/kota yang diikuti ratusan ribu buruh. Sedangkan aksi di Istana dan Mahkamah Konstitusi
              diikuti puluhan ribu buruh," tegasnya.

              Selain itu, KSPI juga akan melakukan aksi nasional serempak di 24 provinsi pada tanggal 9
              hingga 10 November yang diikuti ratusan ribu buruh dengan tuntutan DPR RI harus melakukan
              pencabutan omnibus law UU Cipta Kerja melalui proses legislative review sesuai mekanisme
              UUD 1945 pasal 20, 21, dan 22A serta UU PPP.

              Selain meminta pencabutan omnibus law UU Cipta Kerja, dalam aksi pada tanggal 9 hingga 10
              November 2020 juga akan disampaikan tuntutan buruh lainnya yaitu meminta kenaikan upah
              minimum 2021 sebesar 8 persen di seluruh Indonesia dan menolak tidak adanya kenaikan upah
              minimum 2021.


              Dijelaskan Said Iqbal, aksi nasional tersebut serempak dilakukan di 24 provinsi dan melibatkan
              200 kab/kota, antara lain: Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang Raya, Serang, Cilegon, Karawang,
              Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Bandung Raya, Cimahi, Cianjur, Sukabumi,
              Semarang, Kendal, Jepara, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.

              Presiden KSPI Tantang Fraksi Demokrat Dan PKS Ajukan Legislative Review UU Ciptaker Selain
              itu,  aksi  juga  akan  dilakukan  di  Jogja,  Banda  Aceh,  Medan,  Deli  Serdang,  Batam,  Bintan,
              Pekanbaru,  Jambi,  Bengkulu,  Lampung,  Makassar,  Gorontalo,  Bitung,  Kendari,  Morowali,
              Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Lombok, Ambon, Papua, dan sebagainya.

              "Aksi  KSPI  dan  serikat  buruh  lainnya  ini  adalah  aksi  anti  kekerasan  'non  violence'.  Aksi  ini
              diselenggarakan secara terukur, terarah dan konstitusional. Aksi tidak boleh anarkis dan harus
              damai serta tertib," pungkasnya.

              EDITOR:  WIDIAN  VEBRIYANTO  Tag:  KSPI  MAHKAMAH  KONSTITUSI  UU  CIPTAKER  CIPTA
              KERJA.

                                                          364
   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369   370