Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 48

HARI INI, BURUH KEMBALI DEMO TUNTUT KENAIKAN UPAH

              Sekitar 3.000 buruh di Jawa Barat akan melakukan aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah
              minimum 2021 sebesar 8%. Mereka juga akan menuntut pembatalan omnibus law Undang-
              Undang (UU) Cipta Kerja.

              Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit Serikat Pekerja
              Seluruh Indonesia (PP FSP TSK SP-SI)/Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (KSPSI) Provinsi Jawa Barat, Roy Jinto Ferianto, mengatakan, aksi unjuk rasa akan dilakukan
              hari ini, Selasa (27/10/2020), di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung. Aksi unjuk rasa juga
              akan dilakukan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar.

              "Aksi ini digelar berdasarkan hasil rapat serikat pekerja/serikat buruh di tingkat Jabar, “katanya,
              melalui siaran pers yang diterima Senin (26/10/2020).

              Seperti diketahui, pada 27 Oktober 2020 Pemerintah Provinsi Jabar akan melakukan rapat pleno
              untuk menentukan upah mini mim provinsi (UMP) 2021. UMP tersebut akan ditetapkan paling
              lambat  pada  1  November  2020  dan  pada  21  November  akan  menetapkan  upah  minimum
              kabupaten/kota (UMK).

              "Ada lima tuntutan yang akan kami sampaikan pada aksi unjuk rasa besok (hari ini)," tuturnya.

              Pertama, menolak UMP 2021. Ia mengatakan, yang berlaku di Jawa Barat adalah UMK dan upah
              minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK). "Jadi, tidak membutuhkan UMP," tuturnya.
              Tuntutan kedua, agar pemerintah menetapkan UMK 2021 dengan kenaikan minimal 8%. Dasar
              pertimbangannya, kenaikan upah dalam 5 tahun terakhir sejak adanya PP Nomor 78 pada 2015
              rata-rata 5%.

              "Pertimbangan  kedua  adalah  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  2021,  “katanya.  Pasalnya,
              walaupun UMK 2021 ditetapkan 2020, tapi berlaku Januari 2021.

              Oleh karena itu, ia menilai, perhitungan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 bisa
              dijadikan dasar untuk menetapkan upah minimum 2021.

              Tuntutan ketiga, revisi SK UMSK Bekasi dan Bogor 2020. Alasannya, UMSK yang ditetapkan
              gubernur tak sesuai dengan rekomendasi bupati dan wali kota Bekasi dan Bogor.
              Tuntutan keempat, agar pemerintah menetapkan UMSK Karawang 2020 sesuai rekomendasi
              bupati. Buruh menilai, hasil rapat pleno Dewan Pengupahan Provinsi (Depenprov) Jabar kemarin
              tidak sesuai dengan rekomendasi Bupati Karawang.

              Tuntutan kelima, presiden segera menerbitkan Perppu untuk mencabut atau membatalkan UU
              Cipta Kerja. Buruh menilai, UU Cipta Kerja cacat formil dan materiel serta sangat merugikan
              kaum buruh.

              "Saat  ini,  kami  sedang  mempersiapkan  aksi  secara  serentak  di  setiap  daerah.  Agendanya
              meminta bupati/wali kota untuk merekomendasikan kenaikan UMK 2021 minimal 8% kepada
              Gubernur Jabar," katanya.

              Buruh juga sedang mempersiapkan aksi secara nasional menolak Undang-Undang Cipta Kerja
              dan menolak keinginan pemerintah dan pengusaha untuk tidak ada kenaikkan upah tahun 2021.
              (Ai Ri-ka Rachma wati) * * *





                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53