Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 194

KEMNAKER MATANGKAN KEBIJAKAN PROGRAM BSU 2021

              Jakarta:  Menteri  Ketenagakerjaa,  Ida  Fauziyah  menegaskan,  hingga  saat  ini  pihaknya  masih
              terus mematangkan kebijakan penyaluran bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah bagi
              pekerja/buruh, atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja/buruh di tahun 2021 ini. Kebijakan
              itu, sebagai upaya membantu mengatasi dampak sektor ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-
              19, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

              Melalui kebijakan penyaluran BSU 2021 yang diluncurkan ke publik, Rabu (21/7/2021) malam,
              kata Ida Fauziyah, diharapkan dapat mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
              dan membantu pekerja/buruh yang dirumahkan atau berkurang gajinya karena pembatasan jam
              kerja.

              "Upaya  ini  tidak  lain  agar  tingkat  pengangguran  dan  kemiskinan  akibat  pandemi  dapat  kita
              tekan," kata Ida Fauziyah di Jakarta, Kamis (22/7/2021).

              Sebagai  salah  satu  pelaksana  program  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN),  Kemnaker  sejak
              tahun  2020  lalu  telah  menggulirkan  empat  program  PEN  dan  menyentuh  langsung  sektor
              ketenagakerjaan di Indonesia.

              Pertama, program BSU yang telah diberikan kepada 12.2 juta orang. Kedua, program kartu pra
              kerja yang menyasar pada 5.5 juta orang. Ketiga, program bantuan produktif usaha mikro yang
              mencapai 12 juta orang. Keempat, berbagai program padat karya di Kementerian/Lembaga yang
              menyasar 2.6 juta orang.

              "Keempat  program  tersebut  merupakan  wujud  keseriusan  Kemnaker  sebagai  salah  satu
              pelaksana program PEN yang terus berupaya keras menanggulangi dampak pandemi COVID-19
              di sektor ketenagakerjaan," kata Ida Fauziyah.

              Menaker  menambahkan,  pihaknya  juga  banyak  meluncurkan  progran  dalam  penanganan
              dampak Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Yakni pelatihan vokasi dengan metode blended training
              yang mencapai 121 ribu orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11 ribu tenaga kerja,
              serta sertifikasi kompetensi yang mencapai hampir 750 ribu orang.

              Program  lainnya  terkait  jaring  pengaman  perluasan  kesempatan  kerja  seperti  program
              wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang total mencapai 322 ribu orang.

              Tak ketinggalan, Kemnaker juga melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja di
              tengah pandemi, dengan berhasil menempatkan 948 ribu tenaga kerja di dalam maupun di luar
              negeri.

              "Jika kita total upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan tadi
              jumlahnya bisa mencapai 34.6 juta orang, melebihi penduduk usia kerja terdampak COVID-19,
              yang menurut survei BPS mencapai 29.12 juta orang," ujar Ida.

              Ida  menjelaskan,  untuk  memastikan  investasi  dapat  menyerap  tenaga  kerja  secara  optimal,
              maka pemerintah telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan perizinan
              investasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang bisa dilakukan benar-benar sesuai kebutuhan
              dan keunggulan karakteristik masing-masing daerah, serta bisa memberikan kontribusi maksimal
              bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.

              "Pemerintah  juga  menjalankan  strategi  kolaborasi  lintas  sektoral  dalam  hal  pengembangan
              investasi yaitu dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang dalam pelaksanaannya
              melibatkan berbagai K/L. Misalnya program pengembangan daerah pariwisata super prioritas,
              Kemnaker melalui BLK ikut terlibat dalam pengembangan kualitas SDM pekerja yang ada," kata
              Ida.

                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199