Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 63

Sementara  itu,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengelola  Pusat  Belanja  Indonesia  (APPBI)  Alphonzus
              Widjaja mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa hingga
              Bali telah mengurangi omzet ritel nonpangan antara 85 hingga 90 persen.

              Menurutnya,  sumbangsih  perdagangan  digital  hanya  10  sampai  12  persen  saja,  sedangkan
              sisanya hangus tak ada omzet.

              "Ritel  pangan  tergerusnya  40-45  persen  dari  masa  sebelum  PPKM  Darurat.  Kondisinya  itu
              gampang  sekali  cara  melihatnya  apakah  ini  masih  hidup  atau  enggak  bisnis  ritel  ini  sudah
              berdarah-darah, kesulitan, dan enggak pernah mendapat prioritas," ucap Alphonzus.

              Subsidi gaji

              Pihaknya  juga  meminta  pemerintah  bisa  memberikan  subsidi  50  persen  gaji  untuk  pekerja
              lantaran  kebijakan  PPKM  Darurat  mengharuskan  pusat  belanja  atau  mal  harus  tutup
              sepenuhnya.

              "Kami  berharap  pemerintah  bisa  membantu  subsidi  gaji pegawai  sebesar  50  persen,  kurang
              lebih, subsidi ini tidak perlu diberikan kepada pusat belanja tapi bisa langsung diberikan kepada
              para pekerja melalui misalnya BPJS Ketenagakerjaan ataupun mekanisme lain," kata dia.

              Menurut  Alphonzus,  bantuan  subsidi  gaji  akan  sangat  membantu  pihaknya  untuk  mencegah
              Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK).  Pasalnya,  pusat  belanja  sama  sekali  tak  bisa  beroperasi
              dengan kebijakan PPKM Darurat yang telah berlaku sejak 3 Juli 2021.
              Ia menjelaskan kondisi terkini para pekerja di pusat perbelanjaan sebagian sudah dirumahkan
              meski masih dibayar penuh. Dirumahkannya karyawan dilakukan karena pusat belanja masih
              harus ditutup seiring dengan kebijakan PPKM Darurat.

              "Tahap kedua, kalau PPKM diperpanjang, pekerja akan dirumahkan dengan gaji tidak dibayar
              penuh dan opsi terakhir adalah PHK. Ini tergantung seberapa lama PPKM Darurat berlangsung.
              Kami berharap opsi ketiga ini tidak harus terjadi," katanya.

              Alphonzus  berharap  pemerintah  juga  bisa  memberikan  relaksasi  dan  subsidi  lainnya,  seperti
              listrik, gas, pajak reklame hingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

              Menurut dia, biaya-biaya tersebut harus ditanggung pengusaha dengan besaran yang sama.
              Padahal pusat perbelanjaan tidak diperkenankan untuk buka.

              "Kami  sepenuhnya  mendukung  kebijakan  pemerintah,  tapi  kami  juga  harap  pemerintah  bisa
              bantu pusat perbelanjaan," ungkap dia.

              "Pada saat PPKM Darurat ini pun kami harus banyak beri bantuan kebijakan ke penyewa karena
              mereka tidak bisa operasi, tapi di sisi lain banyak biaya yang dibebankan tetap harus ditanggung,
              nilainya tidak berubah meski pusat belanja tutup," ujarnya lagi.

              Dengan tanggungan tersebut, Alphonzus mengungkapkan kondisi keuangan perusahaan pun
              kian  berat.  Sejak  2020  perusahaan  telah  menggunakan  dana  cadangan  untuk  menopang
              operasional.

              "Memang benar sebelum lonjakan kasus positif, di semester I 2021 kondisi sudah lebih baik dari
              2020 tapi di semester I kemarin hanya boleh operasi 50 persen jadi tetap defisit. Jadi setelah
              tidak  punya  dana  cadangan,  memasuki  2021  tanpa  dana  cadangan  kondisinya  masih  defisit
              ditambah PPKM Darurat," ungkapnya.





                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68