Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 68

BERTAHAN TANPA TENAGA KERJA ASING

              Larangan  masuk  bagi  tenaga  kerja  asing  pada  masa  pemberlakuan  pembatasan  kegiatan
              masyarakat (PPKM) level 4 mempengaruhi penyelenggaraan proyek strategis nasional (PSN).
              Kepala  Project  Management  Office  Komite  Percepatan  Penyediaan  Infrastruktur  Prioritas
              (KPPIP), Yudi Adhi Purnama, mengatakan ada potensi pelonggaran tenggat proyek, tapi risiko
              itu  masih  bisa  diatasi.  “Pekerja  lokal  bisa  memenuhi  kebutuhan  tenaga  PSN.  Selain  itu,  ada
              teknologi yang memungkinkan tenaga kerja asing menjalankan tugasnya dari jauh,” kata dia,
              kemarin.

              Pemerintah,  kata  Yudi,  mengutamakan  penanganan  masalah  kesehatan  ketimbang  proyek
              infrastruktur dengan memperpanjang PPKM hingga 25 Juli 2021. Menurut dia, larangan masuk
              bagi  tenaga  kerja  asing  efektif  mengurangi  risiko  masuknya  varian  baru  Covid-19.  “Pemilik
              proyek harus mengetatkan protokol bagi mereka yang telanjur masuk.”

              Data KPPIP menyebutkan saat ini terdapat 201 PSN dan 10 program strategis senilai Rp 4.809
              triliun  yang  ditargetkan  selesai  pada  2024.  Menurut  Yudi,  penggunaan  tenaga  kerja  asing
              bergantung pada setiap kontraktor dan investornya. Jumlah tenaga kerja asing pada PSN pun
              tak menentu karena bisa jadi dibutuhkan dalam hitungan bulan. “Selain itu, tak ada tenaga kerja
              asing pada proyek yang dikerjakan kementerian dan lembaga negara. Kebanyakan pada PSN
              garapan swasta,” katanya.

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Anwar  Sanusi,  mengatakan  tak  ada
              kelonggaran lagi untuk tenaga kerja asing yang menggarap proyek strategis nasional setelah
              terbit Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 27 Tahun 2021 pada Rabu lalu.
              “Kami sudah menyebarkan informasi kepada pengguna tenaga kerja asing soal pembatasan ini,”
              kata dia.

              Aturan itu menggantikan Peraturan Menkumham Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin
              Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna
              Laoly mengatakan izin masuk hanya untuk orang asing dengan syarat khusus, salah satunya
              untuk  tujuan  kesehatan  serta  pemegang  izin  tinggal  dinas  dan  diplomatik.  “Itu  pun  harus
              mendapat rekomendasi dari kementerian dan lembaga terkait,” kata dia.

              Aturan ini berlaku mulai 21 Juli 2021. Meski begitu, Yasonna mengatakan ada masa transisi
              selama dua hari. "Tentunya tidak fair bagi orang yang sudah dalam perjalanan jika langsung
              dideportasi," tutur dia. Yasonna belum bisa memastikan kelanjutan aturan ini jika pemerintah
              melonggarkan PPKM level 4 pada 26 Juli mendatang.

              Sekretaris  Perusahaan  PT  Kereta  Cepat  Indonesia-China  (KCIC),  Mirza  Soraya,  mengatakan
              masih ada tenaga kerja asing asal Cina yang menggarap kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun,
              kata dia, perbandingan jumlah tenaga kerja asing dengan lokal adalah 1 : 13 atau 13 pekerja
              lokal untuk setiap tenaga kerja asing. “Rasio ini masih sesuai dengan ketentuan dari pemerintah,”
              ucap Mirza.

              Menurut  Mirza,  mayoritas  tenaga  kerja  asing  dari  Cina  merupakan  ahli  konstruksi  dan
              manajemen  yang  mendukung  transfer  pengetahuan  kepada  pekerja  lokal.  Dia  memastikan
              volume tenaga asing di area konstruksi kereta cepat selalu diawasi. “Jumlah yang dipekerjakan
              dilaporkan  secara  berkala  kepada  kami,”  kata  Mirza.  Hingga  Juni  lalu,  KCIC  mencatat  14,34
              persen pekerja asing dari total tenaga kerja proyek kereta berkecepatan 350 kilometer per jam
              itu.
              Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Wijaya, memastikan entitasnya
              tak  merekrut  tenaga  kerja  asing  dalam  pengerjaan  kereta  cepat  Jakarta-Bandung.  Emiten
              berkode  saham  WIKA  itu  memegang  30  persen  pekerjaan  utama  proyek  tersebut,  seperti

                                                           67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73