Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 82
KEPALA BP2MI MENJEMPUT LANGSUNG 63 PMI, RANGKAIAN GELOMBANG
KEPULANGAN 7.200 DARI MALAYSIA
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani kembali
menjemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, yang tiba di Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta, pada Kamis (22/7/2021). Sebanyak 63 PMI tersebut termasuk dalam rangkaian
gelombang kepulangan PMI yang diperkirakan mencapai 7.200 orang, yang kloter pertamanya
sudah dimulai sejak akhir Juni 2021 lalu.
Benny mengatakan bahwa, kepulangan para PMI ini tetap menjadi tanggungan negara, meski
berangkat secara nonprosedural ke negara penempatan dan semua biaya pemulangan
ditanggung pemerintah.
"Kepulangan PMI ini sampai ke kampung halaman seluruhnya dibiayai oleh pemerintah. Bekerja
ke luar negeri memang adalah hak setiap warga negara, dan negara wajib memfasilitasi. BP2MI
memiliki kantor di daerah-daerah, sehingga PMI bisa datang langsung ke sana untuk mencari
informasi yang benar. Jangan tergiur oleh informasi dari calo dan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab," katanya.
Disampaikan pula oleh Benny, pada masa pemerintahan Presiden Jokowi ini, sudah ada kebijakan
baru untuk memudahkan PMI bekerja ke luar negeri, yaitu fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR)
yang disiapkan oleh Bank Negara Indonesia (BNI). Jadi ke depannya, para PMI tidak perlu lagi
menjual tanah atau aset untuk bekerja ke luar negeri.
Ia melanjutkan, bahwa BP2MI juga telah berkali-kali menyampaikan agar para calon PMI memilih
negara penempatan yang memiliki undang-undang perlindungan PMI yang baik.
"Kalau bisa ke negara penempatan seperti Jepang atau Korea Selatan. Karena standar gaji di
sana sudah tinggi. Jangan ke negara yang memberikan gaji rendah dan undang-undang
perlindungan ketenagakerjaan bagi PMI yang masih lemah," ucapnya.
Selanjutnya, demi mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19, berdasarkan instruksi
pemerintah, para PMI akan mengikuti karantina selama 8 (delapan) hari guna memastikan
keselamatan keluarga yang ada di kampung halaman.
"Nanti semuanya akan diantar ke Wisma Atlet untuk dikarantina selama 8 hari. Itu juga demi
keluarga di rumah, agar semuanya sehat. Saya tahu Ibu rindu dengan keluarga, tapi apa
gunanya rindu kalau keluarga di rumah tidak sehat," ujar Benny.
Diketahui para PMI ini telah melewati prosedur protokol kesehatan yang ketat, seperti menjalani
tes PCR Covid-19 di Malaysia sebelum berangkat, dan nantinya setelah melakukan karantina juga
akan menjalani tes PCR sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan di lapangan, diketahui bahwa 63 PMI ini seluruhnya
adalah perempuan. Terlihat di antaranya ada yang sedang mengandung, sedang sakit, dan juga
beberapa membawa anak. CM
81