Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 84

Menurut majelis hakim, adapun yang memberatkan karena perbuatan terdakwa dilakukan pada
              anak kandungnya sendiri.
              “Sementara yang meringankan terdakwa mengakui perbuatannya, dan belum pernah dihukum,”
              ucap Denny.

              Atas putusan tersebut, terdakwa maupun jaksa penuntut umum (JPU) Chandra Naibaho kompak
              menyatakan  terima.  Vonis  ini,  sama  dengan  tuntutan  Jaksa  Penuntut  Umum  (JPU)  Chandra
              Naibaho.

              Diketahui, kasus ini bermula pada Januari 2021 lalu. Terdakwa HSN didatangi oleh lelaki hidung
              belang.

              Kemudian  terdakwa  mengarahkan  korban  yang  merupakan  anak  kandung  terdakwa  untuk
              melayani nafsu lelaki tersebut di mana terdakwa memperkerjakan korban sebagai pekerja seks
              sudah berjalan selama 7 tahun.

              Kemudian  terdakwa  dan  lelaki  tersebut  sepakat  tarif  korban  sebesar  Rp350  ribu,  kemudian
              terdakwa  dan  korban  bersama  lelaki  tersebut  pergi  menuju  Hotel  Red  Doorz  Jalan  Dahlia
              Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.

              Setelah masuk ke salah satu kamar hotel lalu lelaki tersebut menyerahkan uang sebesar Rp350
              ribu sebagai upah melayani korban.

              Kemudian terdakwa ke luar dari kamar hotel dan menunggu korban yang sedang melayani lelaki
              di  lobi  hotel.  Namun, pada  saat terdakwa  menunggu,  petugas kepolisian  Polrestabes  Medan
              langsung menangkap terdakwa.

              Kemudian petugas Polrestabes Medan menemukan serta menyita barang bukti uang sebesar
              Rp350 ribu yang diakui terdakwa adalah uang dari lelaki hidung belang sebagai pembayaran tarif
              jasa putrinya.(man/azw/sumutpos)





































                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89