Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 59

RUU CIPTA KERJA MEMFASILITASI TERWUJUDNYA PARIWISATA BERBASIS
              KOMUNITAS
              JAKARTA  - Peneliti pariwisata dan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Baiquni
              mengatakan  RUU  Ciptaker  dapat  mendongkrak  perekonomian  UMKM  di  sektor  pariwisata.
              Menurutnya kendala saat ini yang tengah dihadapi oleh UMKM di sektor pariwisata adalah soal
              kemudahan  untuk  mendapatkan  modal  terutama  untuk  mengembangkan  pariwisata  lokal  di
              daerahnya. ata dia, dengan dimudahkannya izin akan menjadi sitmulus untuk mendatangkan
              modal investasi sebagai mitra yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM disektor pariwisata tersebut.

              "Saya kira pertama UMKM pariwisata harus dikuatkan, kan banyak sekali, kekuatan masyarakat
              yang sebanarnya butuh pendampingan, manajemen, dan juga pendanaan," kata Baiquni saat
              dihubungi wartawan di Jakarta, (31/8).

              Menurut Baiquni, sektor pariwisata saat ini sangat liberal, banyak aset yang akhirnya dimiliki oleh
              pihak  swasta.  Sehingga  peran  dari  UMKM  kian  tergeser.  Karenanya,  RUU  Ciptaker  menjadi
              paradigma baru sebagai aturan yang tidak hanya mengatur berjalannya investasi, tetapi juga
              fokus mengatur pada nasib pekerja, dan tata ruang.

              "Ciptaker itu menata orang, ruang, dan uang, orang itu yang kerja, di naskah akademik itu RUU
              tata ruang, ada sumber daya, lalu kebijakan investasi, jadi tiga hal ini dipadukan dalam sebuah
              RUU ciptaker," kata dia.

              Baiquni menjelaskan sektor pariwisata saat ini malah melebarkan kesenjangan ekonomi antara
              investor dengan UMKM atau pengusaha kecil di sektor pariwisata.

              "Jadi ini dibangun paradigma baru, jadi kita mencatat kalau bisnis as usual yang terjadi saat ini
              itu melebarkan kesenjangan tapi kalau kita gunakan paradigma baru, yaitu rasio ekonomi dan
              ekologi dan memperhatikan ekosistem. Artinya setiap investasi memperharikan ssitemnya maka
              ruang tadi akan punya nilai tambah," tuturnya.
              "Jadi tidak hanya uang yang tumbuh tetapi ruang dan ekosistemnya itu lestasi dan manusianya
              itu sejahtera, itu idealnya, maka dibutuhkan satu paradigma baru," lanjutnya.

              Dia menyebut dengan RUU Ciptaker, Pemerintah diharap dapat mengatur berjalannya investasi
              lebih baik. Kata dia, jangan sampai investor justru mengusai banyak aset, dan mengorbankan
              UMKM  seperti  yang  terjadi  saat  ini.  Kata  dia,  hubungan  antara  investor  dan  UMKM  atau
              pengusaha kecil adalah mitra bisnis. Menurut dia, Pemerintah melalui RUU Ciptaker ini secara
              implementasi harus dapat melidungi dan menguatkan UMKM di sektor pariwisata tersebut.

              "Apalagi  dalam  situasi  pandemi  covid,  ini  adalah  koreksi  terhadap  tata  pembangunan  yang
              selama  ini  kesenjangan  semakin  lebar,  penguasaan  aset,  dan  sumber  alam  di  kuasai  oleh
              investor, marjinalisasi adat dan masyarakat setempat," katanya.

              Tak hanya itu, Baiquni mengatakan RUU Ciptaker ini sebagai upaya untuk membangun kekuatan
              sektor pariwisata dari dalam atau comunity based tourism.

              "Pariwisata yang selama ini itu sangat investasi atau sangat liberal, nah ini perlu satu kendali
              yang lebih tepatnya adalah coba bangun kekuatan dari dalam atau comunity based tourism,"
              kata dia.

              Karenanya,  selain  membuat  aturan,  Pemerintah  juga  diminta  untuk  meningkatkan  atau
              memberikan pendampingan terutama kepada pelaku UMKM di sektor pariwisata. Hal itu agar
              RUU Ciptakerja dapat dimaksimalkan..



                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64