Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 55

"UMKM pariwisata harus dikuatkan, karena banyak sekali kekuatan masyarakat di sektor ini yang
              butuh pendampingan, manajemen, dan juga pendanaan," kata Baiquni yang merupakan ahli
              studi pariwisata ini.

              Ia menjelaskan sektor pariwisata saat ini sangat liberal karena banyak aset yang dimiliki oleh
              pihak swasta dan mampu menggeser peran UMKM.

              Kemudian, tambah dia, juga terdapat kesenjangan ekonomi antara investor dengan UMKM atau
              pengusaha kecil di sektor pariwisata.

              Untuk itu, Omnibus Law ini diharapkan menjadi paradigma baru yang tidak hanya mengatur
              proses investasi, tapi juga nasib pekerja dan tata ruang, khususnya di industri turisme.

              "Kalau  bisnis as usual  , itu melebarkan kesenjangan, tapi kalau kita gunakan paradigma baru,
              yaitu  rasio  ekonomi,  ekologi  dan  memperhatikan  ekosistem,  maka  ruang  investasi  tadi  akan
              punya nilai tambah," katanya.

              Ia mengharapkan adanya perbaikan nasib bagi para UMKM di sektor pariwisata dengan iklim
              investasi yang lebih sehat melalui RUU Cipta Kerja tersebut.

              Selain adanya regulasi, Baiquni menginginkan adanya pendampingan bagi pelaku UMKM serta
              pembangunan sektor pariwisata berbasis komunitas agar industri pariwisata tidak terpuruk.

              "Pandemi  COVID-19  dapat  menjadi  koreksi  terhadap  tata  pembangunan  yang  selama  ini
              kesenjangan  semakin  lebar,  penguasaan  aset,  dan  sumber  alam  di  kuasai  oleh  investor,
              marjinalisasi adat dan masyarakat setempat," ujarnya.

              Dengan demikian, lanjutnya, kasus-kasus seperti penguasaan aset pariwisata oleh investor asing
              di Bali tidak terjadi dan masyarakat lokal tidak kehilangan identitas dan masa depan di sektor
              jasa ini.








































                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60