Page 219 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 219

ADA POSKO THR, SERIKAT PEKERJA: JANGAN SEKEDAR "LIPS SERVICE"

              JAKARTA, - Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) mengapresiasi upaya yang
              dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, yang telah meluncurkan Pos Komando ( Posko )
              Tunjangan Hari Raya ( THR ) Keagamaan tahun 2021, kemarin.

              Presiden Dewan Pimpinan Pusat ASPEK Mirah Sumirat mengatakan, keberadaan Posko membuat
              para pekerja atau serikat pekerja mempunyai akses langsung ke Kementerian Ketenagakerjaan
              jika hak THR tahun 2021 tidak dibayarkan tepat waktu oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan
              peraturan perundang-undangan.

              "Keberadaan  Posko  THR  Keagamaan  2021  juga  harus  memudahkan  para  pekerja  yang
              melakukan pengaduan secara individual. Sehingga keberadaan Posko THR Keagamaan 2021 ini
              tidak hanya sebatas lips service," kata Mirah dalam siaran pers, Selasa (20/9/2021).

              Mirah menyebutkan, kerja sama dari seluruh pihak terkait dalam Posko THR Keagamaan tahun
              2021, tentunya akan lebih memaksimalkan kinerja Posko THR baik di tingkat nasional maupun
              di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten.

              Adapun  tujuan  pembentukan  Posko  THR  Keagamaan  2021  ini,  yaitu  untuk  memberikan
              pelayanan  konsultasi  pembayaran  THR  keagamaan,  memantau  pelayanan  pengaduan
              pembayaran  THR  keagamaan,  memantau  pelaksanaan  penegakan  hukum  pembayaran  THR
              keagamaan, dan melakukan koordinasi terkait hasil pelaksanaan penegakan hukum pembayaran
              THR keagamaan dengan instansi terkait.

              Mirah  berharap  Kementerian  Ketenagakerjaan  dan  Dinas  Tenaga  Kerja  di  seluruh  Indonesia
              untuk  memaksimalkan  fungsi  pengawasan.  Selama  ini  jumlah  tenaga  pengawas  di  semua
              tingkatan masih sangat minim.

              "Persoalan tenaga pengawas ini menjadi masalah klasik yang sepertinya belum secara maksimal
              ditindaklanjuti  oleh  Kementerian  Ketenagakerjaan.  Jika  jumlah  tenaga  pengawas  sudah
              memadai,  tentunya  pelayanan  dan  penyelesaian  kasus  pelanggaran  peraturan  perundang-
              undangan dapat lebih cepat terselesaikan," ucap dia.

              Dia  meminta  Kementerian  Ketenagakerjaan  untuk  secara  khusus  memantau  perusahaan-
              perusahaan  yang  pada  tahun  2020  lalu  tidak  melakukan  pembayaran  THR  sesuai  peraturan
              perundang-undangan.

              "Tentunya Kementerian Ketenagakerjaan telah memiliki daftar perusahaan yang bermasalah di
              tahun  2020  lalu.  Jangan  sampai  di  tahun  2021  ini,  perusahaan  tersebut  mengulangi  lagi
              pelanggaran pembayaran THR kepada pekerjanya," sebutnya.

              "Organisasi pengusaha baik Apindom Kadin maupun organisasi pengusaha berbasis sektoral, dari
              tingkat  pusat  sampai  tingkat  daerah  juga  perlu  berperan  aktif  untuk  mengingatkan  dan
              mengawasi  anggotanya.  Sehingga  Posko  THR  Keagamaan  2021  bisa  berjalan  sesuai  yang
              diharapkan," tambah dia.

              .












                                                           218
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224