Page 278 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 278

Dalam Permenaker itu, diatur pedoman mengenai kriteria, besaran, dan tata cara pemberian
              bantuan subsidi upah  . Adapun kriteria Penerima  Bantuan Subsidi Upah  (BSU) antara lain:
              Besaran Bantuan Subsidi Gaji/Upah adalah Rp 600.000 per orang per bulan selama 4 bulan.

              Lalu berapa orang yang sudah didata oleh BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK?  Deputi
              Direktur  Bidang  Hubungan  Masyarakat  dan  Antar  Lembaga  BPJS  Ketenagakerjaan  Irvansyah
              Utoh  Banja  menjelaskan,  saat  ini  BPJAMSOSTEK  dalam  proses  mengumpulkan  data.  Hingga
              Minggu (16/8/2020), telah terkumpul lebih dari 12 juta nomor rekening karyawan.

              "Telah terkumpul lebih dari 12 juta nomor rekening dan masih terus bertambah," katanya pada
              Kompas.com  , Minggu (16/8/2020).

              Akan tetapi, kata Utoh, jumlah tersebut belum final. Saat ini, BPJAMSOSTEK masih dalam proses
              pengumpulan dan dilanjutkan proses validasi ke bank. Sampai kapan data akan dikumpulkan?
              Utoh menyebutkan, masih akan terus memonitor data di lapangan.

              Untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran, pemerintah mengenakan sanksi kepada pemberi
              kerja apabila memberikan data yang tidak sebenarnya sesuai kriteria kepada BPJAMSOSTEK. Jika
              tidak sesuai kriteria, penerima bantuan wajib mengembalikannya melalui rekening kas negara.

              "Diminta  pemberi  kerja  atau  perusahaan  dan  tenaga  kerja  ikut  proaktif  untuk  segera
              menyampaikan data nomor rekening dimaksud sesuai kriteria pemerintah," ujar dia.

              Adapun tata cara pemberian bantuannya:  Bantuan Subsidi Upah ini merupakan salah satu nilai
              tambah terdaftar sebagai peserta aktif BPJAMSOSTEK. Sebelumnya, peserta BPJAMSOSTEK juga
              mendapatkan  perlindungan  dari  risiko  kerja  dalam  bentuk  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK),
              Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian (JKm).

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam konferensi pers yang diadakan Senin (10/8/2020),
              menjelaskan alasan penggunaan data BPJS Ketenagakerjaan.

              "Pemerintah  menggunakan  data  BPJS  Ketenagakerjaan  sebagai  dasar  pemberian  bantuan
              subsidi secara cepat dan tepat sasaran, karena saat ini data BPJS Ketenagakerjaan dinilai paling
              akurat dan lengkap sehingga akuntabel dan valid," kata Ida.

              Ida mengingatkan bahwa akurasi dan validasi data pekerja/buruh sangat penting. Ketepatan
              sasaran program ini bergantung dari verifikasi data yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS Ketenagakerjaan bertanggung jawab mengenai data penerima manfaat," ujar Ida.

              Ida mengatakan, berdasarkan hasil rapat dengan kementerian/lembaga disepakati bahwa untuk
              memperbanyak masyarakat yang akan mendapatkan bantuan pemerintah ini, maka jumlah calon
              penerima ditingkatkan. Awalnya, penerima manfaat direncanakan hanya 13.870.496 orang, lalu
              sekarang bertambah menjadi 15.725.232 orang.

              Dengan  demikian,  anggaran  bantuan  pemerintah  subsidi  upah  ini  mengalami  peningkatan
              menjadi Rp 37,7 triliun dari semula Rp 33,1 triliun.

              .











                                                           277
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283