Page 3 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 3
Judul Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja : Kepentingan Buruh vs Investor
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis *
Tanggal 2020-08-18 05:43:00
Ukuran 146x188mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 7.300.000
News Value Rp 21.900.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang saat ini draftnya digodog di DPR memicu keberatan
dari para buruh di Indonesia. Pada hari Selasa 30 Juni 2020 Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Kota Surakarta mengadakan diskusi tentang RUU Cipta Lapangan Kerja. Diskusi ini
membahas tentang poin-poin penting dalam RUU tersebut serta dampaknya terhadap nasib
pekerja dan perekonomian nasional secara umum.
OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA : KEPENTINGAN BURUH VS INVESTOR
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang saat ini draftnya digodog di DPR memicu keberatan
dari para buruh di Indonesia. Pada hari Selasa 30 Juni 2020 Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Kota Surakarta mengadakan diskusi tentang RUU Cipta Lapangan Kerja. Diskusi ini
membahas tentang poin-poin penting dalam RUU tersebut serta dampaknya terhadap nasib
pekerja dan perekonomian nasional secara umum.
Omnibus law Cipta Lapangan Kerja ini disusun karena pemerintah mengalami kesulitan untuk
memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Masalah utama yang muncul dari iklim investasi yang
tidak kunjung membaik adalah dari aspek regulasi investasi.
Banyaknya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih pada lintas sektoral maupun
antara pemerintah pusat dan daerah sudah sejak lama dikeluhkan oleh pengusaha. Ijin investasi
dengan satu pintu (one day service) hanya diterapkan pada daarah-daerah tertentu dan bukan
menjadi standar operasional perijinan investasi secara nasional.
Kondisi aktual saat ini terkait dengan iklim investasi Indonesia menunjukkan masih banyak aspek
yang perlu diperbaild. Indonesia menempati peringkat 73 untuk kemudahan berusaha atau ease
of doing business (EoDB) yang diselenggarakan Bank Dunia.
Peringkat ini berada di bawah negara-negara dengan skala perekonomian yang lebih kecil
dibandingkan Indonesia, yaitu Jamaika (71), Vietnam (70), Uzbekistan (69) dan Oman yang
menempati peringkat 68 (Solo Pos, 13 Februari 2020).
2