Page 336 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 336

"Sudah saatnya industri permusikan menerapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
              (SKKNI) guna memastikan ketersediaan supply sesuai dengan kebutuhan dunia industri musik
              terkini," kata Ida dalam sambutannya.

              Ida  memaparkan  SKKNI  bidang  musik,  selain  sebagai  salah  satu  tolok  ukur  penyiapan  SDM
              berdaya  saing,  juga  sebagai  salah  satu  bentuk  upaya  meningkatkan  mutu  dari  permusikan
              Indonesia.  Penyerahan  bundling  SKKNI  bidang  musik  dan  skema  sertifikasi  secara  simbolis
              diserahkan  kepada  Sri  Hartini  (perwakilan  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan);  Johny
              Maukar  (perwakilan  pekerja  musik/PAPPRI);  Otto  Sidharta  (perwakilan  tim  perumus  SKKNI
              bidang musik); dan Mila Rosa (perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi).

              Latih Bahasa Jepang, Kemnaker Tingkatkan Kompetensi 480 Calon Pekerja Migran Indonesia

              Industri musik menjadi salah satu industri yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 di
              seluruh belahan dunia. Namun pemerintah optimistis pemulihan sektor industri musik ini dapat
              segera dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
              "Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi akan dapat dilakukan dengan baik, apabila kita
              mempunyai standar kompetensi kerja, seperti SKKNI yang diserahkan pada hari ini," ujarnya.

              Ida berharap SKKNI bidang seni musik yang telah diserahkan dapat diimplementasikan, baik di
              lembaga  diklat,  dalam  pelaksanaan  sertifikasi  kompetensi  bidang  permusikan,  dan
              pengembangan  SDM  di  bidang  permusikan.  Ia  berpendapat  penciptaan  ekosistem  dunia
              permusikan yang kondusif memerlukan sinergi dengan sektor kebudayaan, pariwisata, industri
              kreatif dan pemerintah daerah.

              "Penciptaan ekosistem ini sangat menetukan sustainability industri musik. Ekosistem ini juga
              menjadi bagian dari penciptaan dan perluasan kesempatan kerja," ujarnya.

              Industri  musik  yang  kondusif  akan  dapat  membantu  menciptakan  lahirnya  seniman-seniman
              musik  yang  kreatif,  sehingga  dapat  melahirkan  sumber  ekonomi  yang  baru,  sekaligus
              kesempatan  kerja.  Penyusunan  SKKNI  melibatkan  para  pemangku  kepentingan  di  antaranya
              Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
              UPT  Kebudayaan,  Lembaga  Sertifikasi  Profesi,  Persatuan  Artis  Penyanyi  Pencipta  Lagu  dan
              Pemusik  Republik  Indonesia  (PAPPRI),  Asosiasi  permusikan  (pelaku  seni  musik),  akademisi,
              praktisi musik, dan SMA/SMK.

              "Sebagai tindak lanjut dari SKKNI tersebut, maka pada kesempatan ini juga akan diserahkan
              penambahan ruang lingkup skema sertifikasi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Musik,"
              ujarnya.

























                                                           335
   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341