Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 356
"Jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang sudah diberikan kepada kalian, apa lagi
pelatihan ini disubsidi oleh Pemerintah. Ingat, kalian terpilih dari ratusan orang yang berminat
dan mendaftar," ujarnya.
Sedangkan kepada lembaga pelatihan kerja, Menaker Ida meminta agar pelatihan dilaksanakan
dengan penuh tanggungjawab, serta sesuai dengan program dan kurikulum standar Jepang. Hal
ini mengingat bahasa merupakan instrumen terpenting dalam melakukan pekerjaan.
"Untuk Pemerintah Jepang, Mari kita terus tingkatkan kerja sama ketenagakerjaan secara
bilateral, memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia, baik untuk bekerja,
magang, maupun untuk peningkatan kualitas Lembaga pelatihan di Indonesia," katanya.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BP2MI yang telah dan
akan terus menjalin koordinasi dan sinergi khususnya yang terkait dengan pelaksanaan program
pelatihan ini," katanya.
Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, menjelaskan bahwa pelatihan bahasa
Jepang ini akan dilaksanakan selama 4 bulan. Standar kurikulum yang diterapkan yakni
memahami, membaca, menulis, menguasai 300 kanji; menguasai 1500 kosa kata;
konteksualisasi substansi; teknis attitude dalam bahasa Jepang; dan memahami budaya
Jepang.
"Lembaga pelatihan kerja yang dipilih melalui proses seleksi yang dilakukan secara online melalui
situs Kemnaker atau Sisnaker," katanya.
Sementara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, secara virtual berharap peserta
pelatihan bahasa Jepang yang merupakan CPMI mampu berkiprah di Jepang.
"Sebagian besar pelatihan berkeinginan untuk bekerja di Jepang sebagai pekerja
berketerampilan khusus pada masa mendatang," katanya.
Masafumi Ishii menambahkan, sistem bekerja pekerja berketerampilan khusus di Jepang telah
dimulai sejak bulan Mei 2019. Sehingga, para pekerja asing yang sudah memiliki keterampilan
tinggi dapat bekerja di Jepang maksimal selama 5 tahun.
"Ada pekerja berketerampilan khusus dari berbagai negara dan pekerja Indonesia merupakan
pekerja terbanyak kedua setelah Vietnam," katanya. (*).
355