Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2020
P. 112

Airlangga menegaskan bahwa UU Cipta Kerja memberi banyak perhatian dan afirmasi kepada
              UMKM mulai dari perizinan tunggal, kemudahan bagi UMK untuk mendapatkan sertifikat halal
              dengan  biaya  ditanggung  pemerintah,  memberikan  insentif  dan  kemudahan  bagi  usaha
              menengah dan besar yang bermitra dengan UMK, serta pengelolaan terpadu UMK melalui sinergi
              dengan pemangku kepentingan.

              "Pemerintah  juga  memberi  insentif  fiskal  serta  pembiayaan  untuk  pengembangan  dan
              pemberdayaan  UMKM  serta  alokasi  Dana  Alokasi  Khusus  (DAK)  untuk  mendanai  kegiatan
              pengembangan dan pemberdayaan UMKM," kata Airlangga.

              Menurut dia, dengan pemberian fasilitasi layanan bantuan dan perlindungan hukum bagi UMK,
              prioritas  produk/jasa  UMK  dalam  pengadaan  barang  dan  jasa  pemerintah,  kemitraan  UMK
              melalui  penyediaan  tempat  promosi,  serta  tempat  usaha  atau  pengembangan  UMK  pada
              infrastruktur publik akan memiliki besaran alokasi 30 persen.

              "Pemerintah juga mempermudah UMK untuk membentuk PT ( perseorangan) yang tentu sangat
              mudah dan murah. Dengan UMK berbadan hukum, akses untuk mendapatkan pembiayaan dan
              pasar akan sangat terbuka, sehingga UMK bisa berkembang dengan baik dan naik kelas," uajr
              Airlangga.

              Sementara Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono melaporkan,
              kegiatan serap aspirasi ini telah diselenggarakan sejak 19 November 2020 di 15 kota di seluruh
              Indonesia.

              Beberapa daerah yang telah menjadi lokasi kegiatan Serap Aspirasi Implementasi UU Cipta Kerja
              selain Bandung antara lain adalah Jakarta, Palembang, Bali, Manado, Banjarmasin, Surabaya,
              Medan, Yogyakarta, Makassar, Pontianak, Semarang, dan Lombok.

              "Serap aspirasi di Bandung kali ini menyasar sektor Industri, Perdagangan, Haji dan Umrah,
              Jaminan Produk Halal, UMKM, Ketenagakerjaan, Kominfo, dan Kesehatan," kata Susiwijono.
              Menurut Susiwijono, pemerintah juga membuka ruang kepada publik untuk memberi masukan
              melalui portal UU Cipta Kerja (www.uu-ciptakerja.go.id) atau datang langsung ke Posko Cipta
              Kerja di Jakarta.

              "Pemerintah  pun  membentuk  Tim  Serap  Aspirasi  yang  bersifat  independen.  Tim  yang
              beranggotakan para tokoh nasional dan ahli di bidangnya ini berperan sebagai jembatan antara
              masyarakat dan pemerintah," ujarnya.

              Di Bandung, turut hadir sebagai narasumber dalam sesi diskusi panel antara lain Staf Ahli Bidang
              Iklim  Usaha  dan  Investasi  Kementerian  Perindustrian  Imam  Haryono,  Staf Ahli  Bidang  Iklim
              Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana,
              Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hakim, dan Sekretaris Badan
              Penyelenggara Jaminan Produk Halal M. Lutfi Hamid.
              Sementara sesi lainnya menghadirkan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan,
              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  Anwar  Sanusi,  Direktur  Jenderal
              Penyelenggaraan  Pos  dan  Informatika  Kementerian  Komunikasi  dan  Informatika  Ahmad  M.
              Ramli, dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan Sundoyo. (*).









                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117