Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2021
P. 38

hukum dari KJRI Kuching. Dalam hal ini, negara hadir untuk membantu WNI yang mengalami
              masalah hukum diluar negeri," kata Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching,
              Yonny Tri Prayitno, Rabu (8/9/2021).

              Diungkapkan Yonny, saat mendampingi pemulangan ke tanah air melalui perbatasan Tebedu,
              Sarawak, Malaysia, Ical Samerin merupakan salah satu Pekerja Migran Indonesia yang terancam
              hukuman mati di Sarawak dengan tuduhan pembunuhan pada Mei tahun 2017 lalu. Sejak ditahan
              sampai menjalani proses persidangan hingga pada tahap banding di Mahkamah Tinggi Sarawak,
              KJRI terus melakukan pendampingan melalui pengacara yang ditunjuk.

              "Setelah melalui proses yang cukup panjang dan saat banding di Mahkamah Rayuan di Miri,
              negara  bagian  Sarawak,  Malaysia,  Ical  Sameri  akhirnya  dinyatakan  tidak  bersalah  serta
              dibebaskan dari segala tuduhan kepada dirinya." terang Yonny Tri Prayitno.

              Sementara itu, Ical Samerin warga Kabupaten Bantaeng, Sulsel ini mengaku seperti mimpi ketika
              mengetahui hasil banding di Mahkamah Rayuan, Miri dengan putusan membebaskan dirinya dari
              segala tuduhan pembunuhan 4 tahun silam itu. Hingga saat ini, dirinya tidak habis-habisnya
              bersyukur karena dibantu KJRI selama dalam penjara dan pendampingan saat menjalani proses
              persidangan.

              "Saya awalnya pasrah ketika dijatuhi hukuman gantung sampai mati, tidak bisa berkata-kata
              lagi. Namun harapan itu masih ada dengan adanya bantuan hukum dari Pemerintah Indonesia
              melalui KJRI Kuching akhirnya saya bisa dibebaskan dari segala tuduhan tersebut," ungkap Ical
              dengan nada yang bergetar.

              Diakui Ical Samerin, selama menjalani masa tahanan di penjara kurang lebih empat tahun dirinya
              putus komunikasi dengan keluarga besarnya di Sulawesi Selatan. Namun, beberapa hari lalu
              dibantu KJRI melakukan kontak video call dengan keluarga di Sulsel, ia merasa gairah hidup
              kembali seperti semula dan semangat untuk kembali ke tanah air untuk bertemu keluarga.

              Setibanya  di  perbatasan  Entikong,  oleh  satgas  penanganan  Covid-19  di  PLBN  Entikong,  Ical
              Samerin diwajibkan mengikuti semua proses pemeriksaan dan selanjutnya menjalani karantina
              dan  protokol  kesehatan  layaknya  WNI  pelintas  lainnya  yang  baru  tiba  dari  Sarawak  dengan
              perjalanan pulang ke tanah air.
































                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43