Page 37 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2021
P. 37
Judul KJRI Kuching Bebaskan WNI Asal Sulawesi Selatan dari Hukuman Mati
di Malaysia
Nama Media rri.co.id
Newstrend Pemulangan PMI Malaysia
Halaman/URL https://rri.co.id/entikong/hukum-dan-kriminal/1181614/kjri-kuching-
bebaskan-wni-asal-sulawesi-selatan-dari-hukuman-mati-di-malaysia
Jurnalis Rangga
Tanggal 2021-09-08 20:53:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Yonny Tri Prayitno (Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching) Selama
kurang lebih empat tahun sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan, Ical Samerin
(36) WNI asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan itu mendapatkan pendampingan hukum
dari KJRI Kuching. Dalam hal ini, negara hadir untuk membantu WNI yang mengalami masalah
hukum diluar negeri
negative - Yonny Tri Prayitno (Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching) Setelah
melalui proses yang cukup panjang dan saat banding di Mahkamah Rayuan di Miri, negara bagian
Sarawak, Malaysia, Ical Sameri akhirnya dinyatakan tidak bersalah serta dibebaskan dari segala
tuduhan kepada dirinya
negative - Yonny Tri Prayitno (Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching) Setelah
melalui proses yang cukup panjang dan saat banding di Mahkamah Rayuan di Miri, negara bagian
Sarawak, Malaysia, Ical Sameri akhirnya dinyatakan tidak bersalah serta dibebaskan dari segala
tuduhan kepada dirinya.
negative - Ical Samerin (PMI) Saya awalnya pasrah ketika dijatuhi hukuman gantung sampai
mati, tidak bisa berkata-kata lagi. Namun harapan itu masih ada dengan adanya bantuan hukum
dari Pemerintah Indonesia melalui KJRI Kuching akhirnya saya bisa dibebaskan dari segala
tuduhan tersebut
KJRI KUCHING BEBASKAN WNI ASAL SULAWESI SELATAN DARI HUKUMAN MATI
DI MALAYSIA
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching memberikan bantuan hukum kepada
Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Selatan yang menjadi terpidana mati di Sarawak
hingga mendapat putusan bebas dan dipulangkan ke Indonesia melalui perbatasan Entikong,
Kabupaten Sanggau.
"Selama kurang lebih empat tahun sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan, Ical
Samerin (36) WNI asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan itu mendapatkan pendampingan
36