Page 273 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 273

MENAKER BEBERKAN PENTINGNYA SDC UNTUK ATASI MASALAH
              KETENAGAKERJAAN
              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  pihaknya  telah  menggagas  Skill
              Development Center (SDC) di daerah. Hal ini dilakukan untuk menyinergikan kerja pemerintah
              pusat  dan  daerah  dalam  menyelesaikan  persoalan  ketenagakerjaan.  Menurutnya,  jika  terjadi
              sinergi, maka masyarakat yang dapat memperoleh keuntungannya.

              "Yang  dibutuhkan  kita  ini  kemauan  kita  untuk  bersinergi.  Udah  mutlak  itu.  Kita  punya
              keterbatasan, tapi keterbatasan itu harus diatasi dengan sinergi. Saya yakin dan percaya, kalau
              kita mau bersinergi dan kolaborasi, itu yang seneng masyarakat, rakyatnya," kata Ida dalam
              keterangan tertulis, Senin (18/1/2020).

              Ida  mengatakan  pada  dasarnya  persoalan  ketenagakerjaan  adalah  urusan  wajib  pemerintah
              daerah.  Namun,  Kemnaker  tidak  hanya  meletakkan  persoalan  ketenagakerjaan  kepada
              pemerintah daerah, tetapi juga mengambil tanggung jawab secara bersama-sama. Hal itu juga
              sebagai wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

              Menurutnya, sinergi tersebut dapat dilakukan dengan para stakeholder dengan membentuk Skill
              Development  Center  (SDC).  Melalui  SDC,  komunikasi  dan  koordinasi  lintas  sektoral  para
              stakeholder dapat tersinergikan, tersinkronkan, dan terkoordinasikan, serta dapat merealisasikan
              antara supply dan demand ketenagakerjaan yang berada di daerahnya, baik melalui Analisis
              Potensi  Daerah  maupun  Analisis  Ratio  Potensi.  Pentingnya  keberadaan  SDC,  imbuhnya,
              membuatnya berharap agar semua kabupaten/kota yang ada di Sumbar dapat dibentuk SDC.

              "Mohon  terus  dilakukan,  Pak,  agar  SDC  itu  ada  di  semua  kabupaten/kota.  SDC  itu  untuk
              mengenali seluruh kebutuhan masyarakat kaitannya dengan ketenagakerjaan," ucapnya.

              Direktur Jenderal Binalattas Kemnaker Budi Hartawan mengatakan dari total 304 BLK yang ada
              di seluruh Indonesia, kapasitas BLK untuk menanggulangi pengangguran kurang lebih 3,94%
              per-tahun atau sekitar 275.800 orang dari 7 juta orang pengangguran yang ada di Indonesia.

              Namun pada 2020, BLK UPTP Padang, 20 BLK UPTD Binaan dan 38 BLK Komunitas hanya dapat
              melatih 6.672 orang dari 418.650 orang pengangguran yang ada di tiga provinsi binaan atau
              1,59% per-tahun tersebut. Hal itu tidak lepas dari dampak pandemi COVID-19.
              "Untuk itu, Kemnaker melalui BLK Padang bekerja sama dengan Disnaker Provinsi Sumatera
              Barat membentuk SDC Provinsi Sumatera Barat," kata Budi.

              Kepala Disnakertrans Sumbar Nasrizal menyatakan SDC merupakan konsep yang penting untuk
              mengidentifikasi  berbagai  persoalan  ketenagakerjaan.  Sebab  dalam  program  tersebut  terjadi
              sinergi dan koordinasi antara stakeholder, seperti akademisi, dunia usaha, dan dunia industri.

              "Jadi ketika program atau SDC dipelajari sedemikian rupa ini konsep luar biasa. Untuk mengatasi
              pengangguran ini tidak bisa one man show, harus sinergi," ungkapnya.

              Menurutnya, dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar, baru terbentuk 6 SDC. Ia menargetkan
              SDC sudah terbentuk semua di 19 kabupaten/kota pada pertengahan 2021.

              Sebagai informasi, dialog tersebut dilakukan saat Ida Fauziyah mengunjungi Balai Latihan Kerja
              (BLK) Padang, Sumatera Barat, Minggu (17/1). Kunjungan tersebut disambut Kadisnakertrans
              Sumbar, Kepala BLK Padang, Kepala BP2MI Padang, perwakilan DPRD Sumbar, Kepala LPP Lapas
              II B Padang, kepala BNPP Sumbar, dan yang lain.




                                                           272
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278