Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 75
Menilik kinerja kepesertaan BPJAMSOSTEK, total 50,72 juta pekerja telah terdaftar sebagai
peserta BPJAMSOSTEK hingga akhir Desember 2020.
Hasil ini merupakan pencapaian yang positif untuk mengakhiri tahun 2020, meski dengan kondisi
pandemi Covid-19 yang juga tidak kalah menantang bagi peningkatan kepesertaan.
Sementara dari sisi perusahaan peserta atau pemberi kerja, pada periode yang sama capaian
yang diraih oleh BPJAMSOSTEK sebesar 683,7 ribu perusahaan.
Melalui inisiatif PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), BPJAMSOSTEK juga mendorong
kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).
Terhitung sejak 2017 sampai dengan akhir Desember 2020, PERISAI ini telah berkontribusi
positif terhadap kepesertaan sebesar 1,6 juta peserta dengan total iuran Rp364,2 miliar yang
dilakukan oleh 4.694 PERISAI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara untuk perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), terhitung Desember
2020, sebanyak 376,6 ribu PMI telah terlindungi oleh program BPJAMSOSTEK dengan nilai iuran
mencapai Rp31,9 miliar.
"Walaupun banyak terjadi PHK akibat berkurangnya pendapatan usaha sebagai dampak dari
pandemi Covid-19, BPJAMSOSTEK tetap dapat melakukan akuisisi peserta sebanyak 17,4 juta
untuk tahun 2020", jelas Agus.
Meski demikian, dirinya mengaku lonjakan klaim JHT imbas dari PHK tidak bisa dihindari, yaitu
sebesar 15,22% atau sebanyak 2,2 juta pengajuan klaim JHT pada tahun 2019 dengan nominal
yang juga melonjak 24,25% atau sebesar Rp26,64 Triliun.
Sepanjang tahun 2020, pembayaran klaim atau jaminan yang dikucurkan BPJAMSOSTEK
mengalami peningkatan sebesar 20,01% atau mencapai Rp36,5 triliun.
Dengan perincian klaim untuk Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp33,1 triliun untuk 2,5 juta
kasus, Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 34,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,35 triliun,
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 221,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,55
triliun, dan Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 97,5 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp489,47
miliar.
"Tentunya kami akan selalu optimis dengan tetap waspada terhadap tantangan-tantangan yang
mungkin akan muncul di depan, seperti dengan mewujudkan transformasi digital berkelanjutan,"
tegasnya.
"Tahun 2021 ini harus bisa dijadikan titik balik pulihnya perekonomian Indonesia setelah didera
pandemi.BPJAMSOSTEK siap mendukung upaya ini agar perlindungan menyeluruh pekerja
Indonesia dapat segera terwujud," pungkasnya.
Sementara, Kepala kantor cabang Semarang Majapahit Imron Fatoni berharap, para peserta
tidak khawatir terhadap dana yang ada di BPJAMSOSTEK.
"Jangan ada kekawatiran peserta terhadap dana yang ada di kami, karena dengan peserta yang
sudah keluar dari kepesertaan dimana ada saldo jht di kami akan tetap mendapatkan
pengembangan saldo yang sdh ditentukan," ucapnya. (don).
74