Page 436 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 436

"Pemerintah telah memiliki program bantuan untuk rakyat miskin dan pekerja yang terdampak
              pemutusan  hubungan  kerja  melalui  Program  Kartu  Pra  Kerja.  Tujuan  pemerintah
              menggelontorkan bantuan gaji tambahan ini adalah untuk mendorong konsumsi masyarakat,"
              ujar Erick Thohir yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam keterangannya di
              Jakarta, Kamis (6/8).

              Menurut  dia,  hal  itu  penting  untuk  menggerakkan  perekonomian  dan  mendorong  pemulihan
              ekonomi nasional.

              Program  stimulus  itu,  kata  Erick,  sedang  difinalisasi  agar  bisa  dijalankan  oleh  Kementerian
              Ketenagakerjaan di bulan September 2020 ini.

              "Fokus  bantuan  pemerintah  kali  ini  adalah  13,8 juta  pekerja  non PNS  dan  BUMN  yang  aktif
              terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp  150.000  per bulan atau setara
              dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan. Bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan
              akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan
              terjadi penyalahgunaan," paparnya.

              Ia  menambahkan  percepatan  realisasi  program  pemulihan  ekonomi  ini  berjalan  beriringan
              dengan  prioritas  utama  pemerintah  untuk  kesehatan,  dan  mendorong  perubahan  perilaku
              masyarakat dalam pandemi ini agar kesehatan pulih, dan ekonomi pun bangkit.
              Ia mengatakan program pemulihan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah cukup banyak
              dan saling berkesinambungan seperti bantuan sosial tunai, bantuan pangan non tunai, program
              keluarga harapan hingga penyaluran kredit di sektor UMKM.

              "Dibutuhkan waktu, data yang akurat serta koordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan
              realisasi bantuan tersebut secara tepat," ucapnya.

              Pandemi COVID-19, disampaikan, telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia
              juga ekonomi dunia, semua negara terdampak termasuk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS)
              mencatat  Produk  Domestik  Bruto  (PDB)  Indonesia  periode  kuartal  II-2020  terkontraksi  atau
              minus 5,32 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. (Antara).



































                                                           435
   431   432   433   434   435   436   437   438   439   440   441