Page 90 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JANUARI 2021
P. 90

PEMROV NTB KOMIT LINDUNGI PEKERJA DAN BURUH MIGRAN

              Salah satu komitmen Pemerintah Provinsi NTB adalah meningkatkan perlindungan secara masif
              kepada seluruh tenaga kerja, baik tenaga kerja dalam daerah maupun tenaga kerja migran.

              Perlindungan itu akan diperkuat kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
              Ketenagakerjaan sebagai lembaga yang memberikan jaminan kecelakaan dan jaminan kematian
              bagi tenaga kerja yang sudah terdaftar sebagai anggota.

              "Karena itu, saya minta kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan sosialisasi masif kepada
              seluruh masyarakat agar mereka memahami bahwa pentingnya pekerja mendapatkan jaminan
              kecelakaan maupun kematian setelah terdaftar sebagai anggota," tegas Wakil Gubernur NTB,
              Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., pada acara penyerahan penghargaan pemenang PLKK award
              2020, Pemeberian Santunan JKN Pekerja Imigran dan penandatanganan PKS Dinas Koperasi
              UKM di Aula Rinjani RSUP NTB, Selasa (12/01/2021).

              Untuk  itu,  Ummi  Rohmi  sapaan  akrabnya  menjelaskan,  selain  mendapatkan  jaminan  dan
              santunan,  tenaga  kerja  juga  akan  terlindungi  dari  segala  beban  biaya  perawatan.  Sehingga
              beban keluarga sangat terbantu ketika terjadi hal-hal yang tak diinginkan yang dialami oleh para
              pekerja itu sendiri. Menurutnya, para pekerja dengan jenis pekerjaan yang berat tentu memiliki
              potensi kecelakaan bahkan kematian yang tinggi pula.
              "Dengan potensi itu, maka para pekeja harus memiliki perlidungan yang lebih masif lagi. Salah
              satunya adalah mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS Ketenagarkerjaan. Karena keselamatan
              seluruh tenaga kerja di NTB harus ditingkatkan perlindungannya," harap Ummi Rohmi.

              Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para pekerja migran atau buruh migran untuk mengikuti
              prosedur  yang  ditentukan.  Jangan  sampai  menjadi  buruh  migran  yang  ilegal  yang  akan
              menyulitkan pemerintah untuk mendeteksi keberadaan buruh migran jika terjadi segala macam
              petaka yang dialami oleh pekerja itu sendiri. Apalagi jika musibah yang dialami terjadi di negara
              orang, otomatis akan sulit dibantu oleh pemerintah maupun pihak terkait.

              "Pekerja  NTB  yang  keluar  negeri  harus  yang  legal.  Ini  yang  menjadi  ikhtiar  kita  bersama.
              Pemprov NTB juga sudah melakukan MoU dengan sepuluh kabupaten kota untuk membentengi
              pekerja migran yang ilegal," jelasnya.
              Dijelaskan Ummi Rohmi, artinya pemerintah tidak pernah melarang masyarakat untuk mencarih
              nafkah di luar negeri, tetapi mencari nafkahnya harus dengan cara yang baik yaitu dengan cara
              yang legal sesuai dengan prosedur yang ada. Pasalnya, dari 87 orang tenaga kerja migran yang
              mengalami kecelakaan, ternyata hanya 17 orang buruh migran yang legal dan mendapatkan
              bantuan serta santunan. Artinya, sisanya 70 orang adalah pekerja ilegal.

              "Untuk kedepannya, kita harus mampu mencegah pekerja migran yang ilegal. Semua ini demi
              kebaikan dan keselamatan pekerja itu sendiri," tegasnya.
              Kepala  Cabang  BPJS  Ketenagakerjaan  NTB,  Adventus  Edison  Souhuwat menjelaskan,  jumlah
              Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  asal  NTB  yang  masih  aktif  sebagai  anggota  BPJS
              Ketenagakerjaan  sebanyak  11.900  anggota  dari  18.000  anggota  yang  terdaftar.  Penurunan
              jumlah anggota aktif dan tidak aktif disebabkan oleh moratorium atau penundaan keluar negeri
              dikarenakan pandemi Covid-19.

              "Terutama lock down yang ditetapkan oleh Negara Malaysia, karena 90 persen PMI asal NTB
              bekerja di negeri jiran tersebut," katanya.

              Dijelaskannya,  BPJS  Ketenagakerjaan  akan  terus  meningkatkan  jaminan  kecelakaan  dan
              kematian kepada pekerja dalam daerah maupu pekerja migran. Karena mengingat langkah ini

                                                           89
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95