Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2021
P. 83

dalam RUU ini diserahkan kepada pemerintah daerah untuk diatur lebih lanjut dalam peraturan
              daerah.
              Mendorong Pengesahan Hasil survei Ramirez-Machado pada 2003 menunjukkan bahwa di antara
              60 negara terdapat 19 negara yang mengatur tentang pekerjaan rumah tangga, dan terdapat
              19  negara  yang  mengatur  tentang  pekerjaan  rumah  tangga  di  dalam  UU  Ketenagakerjaan
              negaranya (Publikasi ILO, 2006) Afrika Selatan menjadi role of model bagi negara lain dalam
              memberikan perlindungan khusus bagi PRT. Salah satu ciri penting sistem pengaturan PRT di
              Afrika Selatan adalah bahwa semua majikan yang memperkerjakan seorang PRT selama lebih
              dari 24 jam per bulan harus mendaftarkan pekerja tersebut kepada Departemen Tenaga Kerja,
              sistem pengupahan dengan upah minimum sektoral, dan para PRT dapat membawa kasus-kasus
              dugaan pelanggaran atas ketentuan sektoral kepada pengadilan industri yang disebut Komisi
              Rekonsiliasi, Mediasi dan Arbitrase, serta (Publikasi ILO, 2006).

              Untuk kawasan Asia Tenggara, Filipina menjadi negara pertama yang memberikan perlindungan
              khusus bagi PRT, yaitu pada 2012 yang diatur dalam "Batas Kasambahay". Peraturan tersebut
              memberikan  jaminan  perlindungan  terhadap  hak-hak  PRT  dan  menggolongkan  PRT  sebagai
              pekerja sektor formal dengan sistem pengupahan upah minimum.

              Sistem pengupahan minimum yang diterapkan baik di Afrika Selatan maupun di Filipina terbukti
              meningkatkan  pendapatan  ekonomi  masyarakat  yang  berprofesi  sebagai  PRT  di  negaranya.
              Indonesia hendaknya dapat berkaca kepada kedua negara tersebut, sehingga kelak dalam sistem
              pengupahan PRT dilakukan dengan sistem pengupahan upah minimum yang disesuaikan dengan
              waktu, jenis dan beban kerja yang dilakukan PRT sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

              Sistem  pengupahan  seperti  ini  sesuai  dengan  Teori  Keadilan  John  Rawls,  yang  menyatakan
              bahwa "prinsip keadilan sosial adalah memberikan hak-hak dan kewajiban dengan menentukan
              pembagian keuntungan dan beban kerja sama sosial secara layak". (Rawls, 2011).

              Meski RUU PPRT telah masuk dalam Prolegnas Prioritas 2021, disahkan atau tidaknya RUU ini
              menjadi  UU  sangat  bergantung  pada  political  will  dari  pemerintah.  Untuk  itu  kita  sebagai
              masyarakat harus tetap mengawal dan mendorong pemerintah untuk segera mensahkan RUU
              PPRT  sebagai  wujud  tanggung  jawab  negara  kepada  seluruh  warga  negaranya  tanpa
              memandang status pekerjaannya.

































                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88