Page 48 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2021
P. 48

Batas atas upah minimum dihitung dengan mengalikan rata-rata konsumsi per kapita dan rata-
              rata anggota keluarga. Hasil dari perkalian itu lantas dibagi dengan jumlah rata-rata anggota
              rumah tangga yang bekerja.

              Hasil  penghitungan  sementara  yang  dilakukan  Timboel  dengan  formulasi  terbaru
              memperlihatkan kenaikan upah minimum berada di kisaran 1%-2%.

              Selain  itu,  kenaikan  upah  minimum  berpotensi  tak  merata  karena  inflasi  dan  pertumbuhan
              ekonomi  tak  merata  di  setiap  provinsi.  "Dengan  variabel  yang  makin  banyak,  kemungkinan
              kenaikan lebih kecil dari pada saat PP No. 78/2015 diterapkan," kata dia.

              Timboel juga menyoroti soal permasalahan upah minimum di mana masih banyak buruh yang
              dibayar di bawah ketentuan upah minimum yang berlaku. Dia mencatat masih banyak pekerja
              dengan  masa  kerja  di  atas  setahun  yang  dibayar  sebatas  upah  minimum  dan  tanpa
              ketidakpastian struktur skala upah di perusahaan.

              "Saya  menilai  justru  hal-hal  ini  lebih  sangat  penting  untuk  didiskusikan  di  forum  Dewan
              Pengupahan Nasional dan LKS Tripartit Nasional, dibandingkan dengan hanya sekadar meminta
              komitmen dalam penentuan upah minimum tahun depan," kata dia.

              Sementara  itu,  Wakil  Ketua  Umum  Bidang  Pengembangan  Otonomi  Daerah  Kadin  Indonesia
              Sarman Simanjorang menyatakan penetapan UMP 2022 tetap berpedoman pada PP No. 36/2021
              sebagai turunan UU Ciptaker.

              "Adanya  isu  yang  menyatakan  UMP  akan  ada  kenaikan  dari  tahun  ini  sejauh  rumusnya  dan
              dasarnya jelas sesuai PP 36/2021, pengusaha akan dapat menyesuaikan sesuai kemampuan,"
              kata Sarman.

              Saat ini, dia menjelaskan dunia usaha mulai bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19. Ketua
              Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariya-di B. Sukamdani juga menyatakan semua
              daerah harus tunduk pada PP No. 36/2021 dalam penetapan upah minimum.

              "Kalau gubernur suka-suka sendiri itu kan bahaya kalau melanggar harus diberikan sanksi," kata
              Hariyadi.

              Kementerian Ketenagakerjaan telah memberi sinyal bahwa kenaikan upah minimum pada 2022
              lebih tinggi dibandingkan dengan 2021.

              Pada  2021,  pemerintah  memutuskan  tidak  menaikkan  upah  minimum  dengan
              mempertimbangkan kondisi perekonomian dan situasi perusahaan. Namun, beberapa wilayah
              yang mencatat pertumbuhan diberi keleluasaan untuk menaikkan upah minimum.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Indah
              Anggoro Putri menjelaskan bahwa besaran kenaikan upah minimum belum selesai dan masih
              dihitung. (Ifm Mhknah Tlmorrla) fl

              ii

              Ketetapannya kami mewanti-wanti di bawah tanggal 10 November.

              Nyoman Ary Wahyudl & Hendra Wibawa

              redaksibisnis.com





                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53