Page 51 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2021
P. 51

Aksi serempak ini, kata Said, akan berlangsung di kantor-kantor DPRD, bupati, dan wali kota di
              100 kabupaten/kota. Adapun di Jakarta, tak ada aksi di kantor DPR RI, Istana Presiden, ataupun
              di Patung Kuda Jakarta Pusat. "Untuk di Jakarta, aksi akan dipusatkan  di Balai Kota, kantor
              Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan)," ungkap Said.

              Said  menyebut,  terdapat  empat  tuntutan  dalam  aksi  besok.  Pertama,  menuntut  pemerintah
              menaikkan UMK 2022 sebesar 7-10 persen. Kenaikan UMK sebesar itu harus dilakukan karena
              harga  barang-barang  yang  masuk  komponen  Kebutuhan  Hidup  Layak  (KHL)  juga  naik  7-10
              persen.

              Sebagai gambaran, Upah Minimum Provinsi (UMP) atau lebih dikenal dengan Upah Minimum
              Regional  (UMR)  di  DKI  Jakarta  tahun  2021  adalah  sebesar  Rp  4.416.186.  Jika  dinaikkan  10
              persen, maka UMP DKI Jakarta 2022 menjadi Rp 4.857.804. Sebagai catatan, DKI Jakarta tidak
              menggunakan UMK, hanya menggunakan UMP saja.

              Kedua, menuntut pemerintah memberlakukan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK)
              2021  dan  2022. Ketiga,  meminta  Mahkamah Konstitusi  mencabut  UU  Nomor  11  tahun  2020
              tentang Cipta Kerja (Omnibus Law). KSPI, kata Said, menilai UU ini adalah bentuk kejahatan
              dalam perburuhan. "UU ini terlalu pro pasar, pro kapitalisme," kata dia.

              Keempat, tetap berlakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang memiliki kekuatan hukum di
              atas undang-undang.

















































                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56