Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 10

Judul               Pekerja WFH Diupah 100 Persen
                Nama Media          koran-jakarta.com
                Newstrend           PPKM Darurat
                Halaman/URL         https://koran-jakarta.com/pekerja-wfh-diupah-100-persen
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-07-09 06:53:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000

                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Pekerja yang terpaksa harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama masa
              Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus diupah 100 persen. Demikian
              disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (8/7).



              PEKERJA WFH DIUPAH 100 PERSEN

              JAKARTA - Pekerja yang terpaksa harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama
              masa  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  harus  diupah  100  persen.
              Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (8/7).

              "Ya,  pekerja  tetap  berhak  dapat  upah.  Demikian  pula  dengan  pekerja  yang  terpaksa
              melaksanakan  WFH  100  persen  di  masa  PPKM  Darurat,"  ujarnya.  Dia  menerangkan  pada
              prinsipnya, upah adalah hak pekerja yang harus dibayarkan oleh pemberi kerja atau perusahaan.

              Adapun  terkait  besaran  upah  didasarkan  pada  kesepakatan  dalam  Perjanjian  Kerja  antara
              pekerja  dan  pengusaha.  "Jadi,  di  tengah  kondisi  sekarang  ini,  maka  pekerja  masih  berhak
              mendapat upah," katanya.
              Lebih  jauh,  Indah  menjelaskan,  ada  pedoman  bagi  perusahan  mengalami  kesulitan  dalam
              membayar upah kepada pekerja di masa PPKM Darurat. Pedoman tersebut adalah Surat Edaran
              Menaker  Nomor  M/3/HK.04/III/2020  tentang  Pelindungan  Pekerja/Buruh  dan  Kelangsungan
              Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.

              Dia menambahkan, jika adapenyesuaianbesaran upah yang akan diterima oleh pekerja sebagai
              dampak dari PPKM Darurat, maka harus didasari dengan bukti tertulis. Bukti tertulis merupakan
              kesepakatan dari hasil dialog bipartit antara pekerja dan perusahaan.
              "Hasil  dari  dialog  bipartit  menjadi  solusi  terbaik  antara  pengusaha  dan  pekerja,"  ujarnya.
              Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk melaksanakan PPKM Darurat pada
              3-20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Hal ini untuk menekan kasus baru Covid-19 secara signifikan.

                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15