Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 21

Adapun terkait besaran upah didasarkan pada kesepakatan dalam perjanjian kerja antara pekerja
              dan pengusaha. Menurut Putri, jika perusahaan mengalami kesulitan membayar upah kepada
              pekerja  di  masa  PPKM  Darurat,  pihaknya  mempersilakan  perusahaan  untuk  menggunakan
              pedoman  dalam  Surat  Edaran  Menaker  Nomor  M/3/HK04/III/2020  tentang  Pelindungan
              Pekerja/Buruh  dan  Kelangsungan  Usaha  Dalam  Rangka  Pencegahan  dan  Penanggulangan
              COV1D-19.

              Ia  menambahkan,  jika  ada  adjustment  besaran  upah  yang  akan  diterima  ppkerja  sebagai
              dampak dari PPKM Darurat ini. maka harus didasari dengan bukti tertulis kesepakatan dari hasil
              dialog bipartit antara pekerja dan perusahaan. "Karena hasil dari dialog bipartit menjadi solusi
              terbaik antara pengusaha dan pekerja," ujarnya.

              Pemerintah telah memutuskan melaksanakan PPKM Darurat yang dilaksanakan pada 3-20 Juli
              2021 di Jawa dan Bali, di tengah meningkatnya penambahan kasus corona secara signifikan.
              Salah  satu  cakupan  pengetatan  adalah  seluruh  pekerja  di  sektor  nonesensial  harus
              melaksanakan  bekerja  dari  rumah  atau  WFH.  Sementara  bagi  pekerja  sektor  esensial  dapat
              bekerja  dari  kantor  dengan  jumlah  pekerja  yang  dibatasi  50  persen,  sementara  kritikal  100
              persen.

              Tidak PHK

              Terkait penerapan PPKM Darurat, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sebelumnya
              meminta kepada pengusaha maupun perusahaan tidak memanfaatkan masa PPKM Darur at ini
              untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan.

              "Saya  mengingatkan  kepada  semua  pihak  agar  PPKM  Darurat  ini  tidak  dimanfaatkan  untuk
              memperburuk atau menambah masalah ketenagakerjaan. Semua pihak harus mengupayakan
              agar dalam situasi ini tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) antara pengusaha dengan
              pekerja atau buruh," lata Menaker Ida.

              Ia juga meminta kepada pengusaha maupun pekerja atau buruh dan serikat pekerja atau serikat
              buruh  hendaknya  sama-sama  memahami  situasi  saat  ini  dengan  bijaksana.  "Kita  semua
              mengetahui bahwa kondisi saat ini tidak mudah bagi pekerja dan pengusaha,' justru karena
              itulah solusi yang terbaik adalah selalu mengedepankan dialog bipartit antara pengusaha dengan
              pekerja maupun serikat buruh," ungkapnya.

              Ida mengatakan, banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari PHK. bisa melalui dialog
              bipartit  di  perusahaan,  di  mana  dialog  di  tingkat  tripartit  juga  menjadi  penting,  (tribun
              metwork/ras / dod)

























                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26