Page 249 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 249
Judul 4 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp80 Triliun yang Kembali
Molor
Nama Media okezone.com
Newstrend Pembangunan KA Supercepat Jakarta Bandung
Halaman/URL https://economy.okezone.com/read/2020/07/28/320/2253300/4-fakta-
kereta-cepat-jakarta-bandung-rp80-triliun-yang-kembali-molor
Jurnalis Safira Fitri,
Tanggal 2020-07-28 13:54:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Penyelesaian proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung dipastikan mundur menjadi 2022.
Selain karena pengaruh pandemi virus corona (Covid-19), proyek ambisius tersebut juga masih
terkendala. Mengutip data dari Koran Sindo, Jakarta, Selasa (28/7/2020), Kereta Cepat Jakarta-
Bandung tersebut lebih dari 80 km memiliki struktur elevated. Sisanya berupa 13 tunnel dan
subgrade.
4 FAKTA KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG RP80 TRILIUN YANG KEMBALI
MOLOR
JAKARTA - Penyelesaian proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung dipastikan mundur
menjadi 2022. Selain karena pengaruh pandemi virus corona (Covid-19), proyek ambisius
tersebut juga masih terkendala.
Mengutip data dari Koran Sindo, Jakarta, Selasa (28/7/2020), Kereta Cepat Jakarta-Bandung
tersebut lebih dari 80 km memiliki struktur elevated. Sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade.
Selain itu, terdapat batching plant dan casting yard yang dibangun untuk mendukung
percepatan pembangunan.
Terdapat empat stasiun pemberhentian, di antaranya Halim, Karawang, Walini, dan Tegal luar.
Setiap stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi massal.
Beberapa fakta mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung: 1. Memiliki nilai investasi
sekitar Rp80 triliun 2. Masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) 3. Dikerjakan oleh
gabungan antara perusahaan Indonesia-China (PT Kereta Cepat Indonesia China) 4. Memiliki
jumlah pekerja sebanyak 12.000 orang.
Pemegang saham PT KCIC tersebut antara lain, 1. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA),
sebanyak 38% 2. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), sebanyak 12% 3. PT Kereta Api
Indonesia (Persero), sebanyak 25% saham 4. PT Perkebunan Nusantara VIII, sebanyak 25%
(fbn).
248

