Page 251 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 251

DIREKSI KARTU PRAKERJA DIGAJI HINGGA RP77,5 JUTA/BULAN, WAKIL KETUA
              MPR: TAK SEJALAN REFORMASI BIROKRASI

              Jakarta  -  Wakil  Ketua  MPR  RI  Syarief  Hasan  mempertanyakan  kebijakan  pemerintah,  yang
              dituangkan  dalam  Perpres  Nomor  81  Tahun  2020,  yang  mengatur  gaji  direksi  Manajemen
              Pelaksana Kartu Prakerja.

              "Perpres tersebut mengatur jajaran direksi Program Kartu Pra Kerja yang gemuk dengan gaji
              yang  selangit,  di  tengah  kondisi  keuangan  negara  yang  sedang  terganggu  akibat  Pandemi
              COVID-19," ujar Syarief Hasan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

              Syarief  mengatakan  Kartu  Prakerja  hanyalah  salah  satu  program  yang  didesain  layaknya
              bantuan sosial lain. Dia menilai program itu tidak memerlukan direksi baru yang berpotensi
              menggemukkan birokrasi di Indonesia.

              Dia berpandangan bahwa Program Kartu Prakerja semestinya bisa dibawahi atau dibidangi oleh
              Kementerian Sosial atau Kementerian Tenaga Kerja, sebab tugas dan tanggungjawabnya saling
              beririsan dengan tujuan diadakannya Kartu Prakerja.

              "Pembentukan direksi baru untuk program sekelas bantuan sosial lainnya tidak sejalan dengan
              janji Pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi, tegas Syarief Hasan.
              Dia menegaskan hak keuangan dan fasilitas bagi direksi Program Kartu Prakerja tidak main-
              main. Khusus Direktur Eksekutif, hak keuangan diberikan sebesar Rp77,5 juta per bulan.

              Gaji  lima  direktur  lainnya  juga  diatur  dalam  pasal  2  ayat  2  Perpres  tersebut  yakni  Direktur
              Operasi  seebsar  Rp62  juta,  Direktur  Teknologi  Rp58  juta,  Direktur  Kemitraan  dan
              Pengembangan sebesar Rp54,25 juta, Direktur Pemantauan dan Evaluasi sebesar Rp47 juta
              serta Direktur Hukum, Umum dan Keuangan sebesar Rp47 juta.

              Hak  keuangan  ini  adalah  penghasilan  bersih  yang  diterima.  Hak  keuangan  ini  juga  belum
              termasuk fasilitas perjalanan dinas dan jaminan sosial bagi jajaran direksi.


              Adapun  fasilitas  perjalanan  dinas  dan  jaminan  sosial  disetarakan  dengan  fasilitas  pejabat
              eseleon I dan II.

              "Bantuan  untuk  masyarakat  belum  terealisas  sepenuhnya,  namun  Pemerintah  malah  sudah
              menggelontorkan dana besar untuk jajaran direksi program Kartu Prakerja. Pemerintah berpihak
              kepada siapa?" tanya Syarief.

              Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menilai angka besar tersebut sangat tidak efisien
              untuk program sekelas bantuan sosial lainnya.

              "Hak keuangan itu diambil sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sehingga
              akan semakin memberatkan keuangan negara," tegas Syarief Hasan.

              Dia mengaku heran dengan langkah Pemerintah yang cenderung inkonsisten. Sebab, beberapa
              waktu yang lalu, Pemerintah membubarkan 18 lembaga karena dianggap membebani keuangan
              negara dan beririsan dengan kementerian tertentu. Padahal, ada beberapa lembaga yang masih
              dibutuhkan.

              "Pemerintah  membubarkan  lembaga  negara  yang  masih  dibutuhkan.  Misalnya,  KP3EI  yang
              menjalankan MP3EI terintegrasi dengan MP3KI yang terbukti menumbuhkan ekonomi sampai
              6,5  persen,  menurunkan  kemiskinan  dari  16,7  persen  menjadi  10,9  persen,  dan  menekan
              pengangguran dari 11 persen menjadi 5,7 persen di zaman SBY," ujarnya.

              .
                                                           250
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256