Page 254 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 254
Judul RUU Cipta Kerja Mampu Kurangi Angka Pengangguran
Nama Media batamtoday.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://batamtoday.com/home/read/151246/RUU-Cipta-Kerja-Mampu-
Kurangi-Angka-Pengangguran
Jurnalis Opini
Tanggal 2020-07-28 13:43:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
PANDEMI Covid-19 dianggap telah menaikkan angka pengangguran di Indonesia. Beberapa
pihak pun menganggap RUU Cipta Kerja perlu segera disahkan menjadi Undang-Undang karena
dianggap mampu kurangi angka pengangguran. Jelang memasuki tahap new normal pandemi
virus Corona, International Labour Organization (ILO) menegaskan pentingnya penciptaan
lapangan kerja untuk merespons penambahan angka pengangguran selama pandemi covid-19.
RUU CIPTA KERJA MAMPU KURANGI ANGKA PENGANGGURAN
Oleh Dani Ahmad PANDEMI Covid-19 dianggap telah menaikkan angka pengangguran di
Indonesia. Beberapa pihak pun menganggap RUU Cipta Kerja perlu segera disahkan menjadi
Undang-Undang karena dianggap mampu kurangi angka pengangguran. Jelang memasuki
tahap new normal pandemi virus Corona, International Labour Organization (ILO) menegaskan
pentingnya penciptaan lapangan kerja untuk merespons penambahan angka pengangguran
selama pandemi covid-19.
Tauvik Muhammad selaku manajer program pengembangan keterampilan ILO Jakarta
menuturkan, Covid-19 dapat bisa menambah pengangguran di Indonesia yang bahkan sebelum
pandemi angkanya mencapai 20,4 persen atau sudah cukup tinggi jika dibandingkan dengan
rata-rata global. Ia mengatakan, Indonesia memerlukan integrasi kebijakan. Karena di satu sisi,
tenaga kerja Indonesia didominasi pekerja sektor informal dengan pendidikan rendah, tetapi
faktanya masyarakat Indonesia terintegrasi dalam pasar bebas dengan digitalisasi ekonomi dan
automasi industri.
Menurut Tauvik Tantangan dalam penciptaan pekerjaan di masa normal baru, adalah
menyeimbangkan kebijakan di sektor kesehatan, ekonomi dan sosial yang baru dapat dilakukan
apabila Indonesia telah berhasil melandaikan kurva penyebaran virus. Ia juga menuturkan
bahwa penciptaan lapangan kerja merupakan suatu keharusan untuk mengakomodasi bonus
demografi Indonesia yang diperkirakan terjadi pada 2030, saat jumlah penduduk usia produktif
lebih banyak dibandingkan penduduk lansia atau usia sekolah.
Tentu saja bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan baik, jika tidak hal ini justru
berpotensi memicu konflik sosial. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
253

