Page 274 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 274

"Lahirnya RUU Cipta Kerja ini sejak awal sudah menimbulkan kecurigaan publik yang cukup luas,
              diantaranya  terkait  dengan  pandangan  bahwa  RUU  Ciptaker  cacat  sejak  lahir  atau
              Inkonstitusional,  karena  memberikan  kewenangan  kepada  Presiden  yang  nyata-nyata
              bertentangan dengan UUD 1945," kata Anggota Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto kepada
              wartawan, Selasa (28/7/2020).

              Didik  menjelaskan,  sejak  awal  pemerintah  kurang  transparan  dan  tidak  memberikan  ruang
              partisipasi public yang cukup, khususnya dalam penyusunan Naskah Akademik (NA) dan draf
              RUU sebagaimana dimaksud Pasal 88 UU 12/2011 tentang Pembuatan Peraturan Perundang-
              Undangan (P3).

              RUU ini juga dianggap sangat pragmatis. Sebab konsekuensi logis dari metode Omnibus Law
              dalam  RUU  Ciptaker  ini  telah  menimbulkan  pergeseran  paradigma  dan  politik  hukum  dari
              berbagai berbagai isu dan UU dalam satu RUU.

              "Karena tidak transapran dan kurang melibatkan partisipasi publik dalam penyusunan naskah
              akademik  dan  RUU-nya,  serta  terkesan  pembahasan  dan  kebutuhannya  terburu-buru,  saya
              kawatir ada banyak penumpang gelapnya," ucapnya.

              Kemudian, anggota Komisi III DPR ini melanjutkan, RUU Ciptaker ini sangat tidak demokratis
              karena atas nama target yang cepat dan atas nama investasi bisa menafikkan kepentingan,
              partisipasi dan masukan publik..



















































                                                           273
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279