Page 279 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 279

RUU Cipta Kerja  , lanjut dia, juga tidak demokratis karena atas nama target yang cepat dan
              investasi pembahasannya kemudian menafikkan kepentingan, partisipasi dan masukan publik.
              Ia lantas mencurigai bahwa semua kesan yang timbul itu akobat adanya  penumpang gelap  di
              RUU Cipta Kerja.

              "Saya  khawatir  ada  banyak  penumpang  gelapnya,"  kata  Didik  kepada  wartawan,  Selasa
              (28/7/2020).

              Didik menuturkan, dalam pembahasan RUU Cipta Kerja pemerintah dan DPR tidak boleh abai
              dengan aspirasi maupun partisipasi publik. Sebab, pembuatan undang-undang sejatinya untuk
              kepentingan rakyat dan bukan sebaliknya untuk keuntungan segelitir atau sekelompok orang.

              Karena  itu,  ia  meminta  pemerintah  dan  DPR  transparan  serta  melibatkan  partisipasi  publik
              sebanyak mungkin dalam pembahasan RUU Cipta Kerja.

              Selain itu ia menyebut pembahasan juga harus dilakukan dengan suasana yang tenang, tanpa
              harus  diburu-buru  oleh  waktu.  Dengan  begitu,  nantinya  semua  elemen  dapat  menerima
              undang-undang tersebut.

              "Hati-hati, undang-undang yang dibahas secara tidak terbuka, terkesan tertutup dan diburu-
              buru waktu bisa melahirkan undang-undang yang tidak pro kepentingan rakyat dan berakhir
              kepada penolakan," kata Didik..


















































                                                           278
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284