Page 276 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 276
Pelabuhan TPI Bungus demo ke perusahaan tersebut kemarin. Mereka menolak dilakukan
pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihak perusahaan.
Pantauan Padang Ekspres di lapangan pada pukul 09.10 kemarin, terlihat ratusan karyawan
berangkat dari titikkumpul (SPBU Bungus Teluk Kabung) menuju PT Dempo Andalas Samudera
dengan dikawal oleh personel kepolisian dari Polsek Bungus Teluk Kabung.
Sesampai di PT Dempo seluruh peserta aksi mulai berorasi dengan membawa spanduk,
selebaran, bendera dan pengeras suara di depan gerbang PT Dempo Andalas Samudera.
Salah satu peserta aksi Rudi, 36, mengatakan, awalnya dia dirumahkan karena adanya pan-
demi Covid-19. Namun tiba-tiba ia bersama rekan-rekan lainya mendapat berita kalau di-PHK
secara sepihak.
"Kami tidak terima dengan keputusan perusahaan mem-PHK seluruh pekerja secara sepihak.
Makanya kita menyampaikan orasi ini," tuturnya.
Sekira pukul 10.50, Koordinator Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Sumbar Yulita dan
anggotanya beserta beserta perwakilan
Disnakerin Padang tiba di PT. Dempo Andalas Samudera Padang dan berdialog langsung dengan
seluruh peserta aksi.
Rombongan tersebut diterima oleh Budi Tjahjo perwakilan investor dari Jakarta dan Kepala
Bagian Produksi PT Dempo, DarnaSuyuti.
Budi Tjahjo menjelaskan, pada saat pandemi Covid-19, PT Dempo Andalas Samudera dalam
kondisi sudah kehabisan modal, sehingga tidak sanggup lagi untuk melaksanakan operasional
sebagaimana biasanya.
"Pihak investor mengaku tidak mengetahui adanya karyawan yang telah di-PHK sebelumnya
oleh PT Dempo Andalas
Samudera Padang. Dalam kondisi saat ini, saya sebagai investor mengaku tidak sanggup untuk
mempekerjakan seluruh karyawan yang telah di-PHK sepihak oleh manajemen PT Dempo
Andalas Samudera tersebut," ungkapnya.
Sementara itu Koordinator Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Sumbar Yulita menghubungi
langsung Direktur/Owner PT Dempo Andalas Samudera Toni Kus-djaja serta mendengarkan
langsung penjelasan dari pihak manajemen PT Dempo Andalas Samudera tersebut.
"Kita sudah tau bagaimana penjelasan dari pihak PT Dempo. Kepada seluruh peserta aksi, pihak
PT Dempo meminta waktu lima hari untuk mencari jalan keluar masalah ini. Kita sama-sama
tau bahwa masalah ini adalah pemutusan kerja sepihak oleh PT Dempo, biarkan kita kasih waktu
untuk mengambil keputusan," ujarnya di hadapan para peserta aksi.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Padang Kompol Alwi Haskar mengatakan, pihaknya
menurunkan sekitar 150 personel untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Dari
pertama kita mengawal sampai selesai, situasi aman dan terkendali tidak ada anarkis,"
ungkapnya. (*)
275

