Page 328 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 328
terpapar virus corona atau Covid-19. Dia menyebut penutupan operasional selama tiga hari
guna meminimalisir penularan Covid-19.
"Enggak perlu takut, toh kalau hanya operasi diberhentikan sementara, hanya 3 hari," kata Andri
saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).
Bila salah satu karyawan dinyatakan positif Covid-19, Andri menyatakan perkantoran tersebut
juga melakukan contact tracing. Selanjutnya pihak yang berinteraksi dengan karyawan Covid-
19 dapat melakukan pemeriksaan.
"Di-tracing selama ini dia berinteraksi dengan siapa saja. Yang berinteraksi itu juga harus
dilakukan rapid, sehingga dia tidak menjadi carrier untuk yang lain," ucapnya.
Selanjutnya, kata Andri tidak disiplinnya perusahaan pada protokol kesehatan menjadi pemicu
klaster di perkantoran. Padahal, kata dia, pihaknya sudah menerbitkan protokol kerja selama
masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta. Setiap kantor yang melakukan
kegiatan kerja harus memenuhi protokol dan pencegahan virus Corona (Covid-19) tersebut.
Aturan itu tertuang di surat keputusan nomor 1477 Tahun 2020 dan ditandatangani pada 15
Juni 2020. Salah satu yang tertuang dalam SK tersebut adalah pembentukan Tim Gugus Tugas
Covid-19 Internal Perusahaan.
"Supaya ada peran aktif perusahaan ikut laksanakan protokol Covid-19. Kalau mengandalkan
kita saja, itu tidak akan efektif. Jumlah kita dengan jumlah perusahaan di Jakarta sangat tidak
sebanding. Mungkin inilah kenapa terjadi klaster, karena tidak ada yang mengingatkan,"
paparnya.
Kedua, kata dia, karena banyak perusahaan yang tidak jujur untuk menerapkan protokol
kesehatan. Hal inilah pentingnya Gugus Tugas di internal perusahaan. Selain itu, karyawan juga
wajib menggunakan masker.
"Perilaku itu selama berada di perkantoran, mulai dari masuk, berkantor, istirahat, ibadah,
berkantor kembali sampai pulang harus betul-betul ditaati. Repotnya, kita udah paham tapi
penerapannya kurang, kenapa? Karena nggak ada yang mengingatkan," tandas Andri..
327

