Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 76

"PKS  cenderung  tidak  memilih  opsi  Legilative  Review,"  kata  Anggota Komisi  XI  DPR  RI  Anis
              Byarwati, yang juga sempat menjadi Panitia Kerja (Panja) Pembahasan RUU Cipta Kerja, melalui
              pesan yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/11).

              Ia mengatakan, legislative review adalah upaya untuk mengubah suatu undang-undang melalui
              DPR. Legislative review ini adalah proses pengusulan undang-undang baru atau revisi undang-
              undang. Hal itu diatur UUD 1945 dan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
              Perundangan.

              Karena  tidak  berbeda  dengan  proses  pembuatan  undang-undang,  maka  legislative  review
              Undang-undang Cipta Kerja juga harus melalui lima tahapan pembuatan undang-undang. Kelima
              tahap itu yakni perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan dan pengundangan.

              Artinya, pemerintah dan DPR harus berkomunikasi tentang siapa yang menginisiasi legislative
              review dengan mengajukan poin-poin revisi. Jika diterima DPR, Undang-undang Cipta Kerja akan
              kembali dibahas dalam rapat-rapat di DPR. "Prosesnya seperti mulai dari awal lagi," ujar Anis.
              Karena itu, sikap politik PKS setelah Undang-undang Cipta Kerja ini diundangkan oleh Presiden,
              adalah  mendesak  Presiden  Joko  Widodo  untuk  menerbitkan  Perppu.  "Bahkan,  harus  tegas
              dikatakan  bahwa  saat  ini  sangat  urgen  menerbitkan  Perppu  karena  telah  terjadi  situasi
              kegentingan yang memaksa seperti yang disebutkan dalam dalam kriteria putusan MK 138/PUU-
              VII/2009," tegas Anis.

              Menurut Anis, situasi kegentingan yang memaksa seperti yang disebutkan dalam dalam kriteria
              putusan  MK  138/PUU-VII/2009  adalah  pertama,  adanya  kebutuhan  mendesak  untuk
              menyelesaikan  masalah  hukum  secara  cepat  berdasarkan  undang-undang.  Kedua,  undang-
              undang  yang dibutuhkan  tersebut  belum  ada  sehingga  terjadi kekosongan  hukum,  atau  ada
              undang-undang, tetapi tidak memadai.

              Ketiga, kekosongan hukum itu tidak dapat diatasi dengan cara membuat undang-undang secara
              prosedur  biasa  karena  akan  memerlukan  waktu  yang  cukup  lama,  sementara  keadaan  yang
              mendesak tersebut perlu kepastian untuk diselesaikan.

              Jika melihat tiga kriteria diatas, maka PKS menilai, syarat Perppu sudah terpenuhi. Ditambah
              lagi,  Undang-undang  Cipta  Kerja  ini  sudah  diundangkan  dan  memiliki  nomor  registrasi  di
              Lembaran Negara RI (LNRI) tahun 2020 dengan nomor 245. "Maka tidak ada yang menghalangi
              kewenangan Presiden untuk menerbitkan Perppu saat ini," ujar Anis menegaskan.

              Sebagaimana  diketahui,  Undang-undang  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  terus  menuai  polemik.
              Setelah Presiden Joko Widodo menandatanganinya Senin (2/11). Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia  (KSPI),  mendaftarkan  gugatan  judicial  review  ke  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  pada
              Selasa (3/11). KSPI juga mendorong fraksi di DPR terutama yang menolak UU Cipta Kerja, yakni
              Demokrat dan PKS untuk mengajukan legislative review.

              Selain  itu,  KSPI  juga  masih  akan  melanjutkan  aksi  serta  mogok  kerja,  sesuai  dengan  hak
              konstitusional  buruh  yang  teratur  dalam  undang-undang,  yang  bersifat  antikekerasan  (  non
              violence ).













                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81