Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 135

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan  selama bencana non alam penyebaran Corona Virus Disease
              (Covid-19).
              Tidak  tanggung-tanggung  iuran  BPJamsostek  diskon  hingga  99%  dalam  relaksasi  aturan
              tersebut. Sejak peraturan tersebut resmi ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada
              akhir  Agustus  lalu,  BPJS  Ketenagakerjaan  (BPJamsostek)  langsung  bergerak  cepat  untuk
              melakukan sosialiasi kepada para pemberi kerja guna memberikan pemahaman terkait bentuk
              relaksasi dan tata cara untuk mendapatkannya.

              "Kami menyambut baik dan menyatakan siap untuk melaksanakan amanat pemerintah tersebut
              sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan usaha dan pemulihan ekonomi nasional," ujar
              Direktur  Kepesertaan  BPJamsostek  E  Ilyas  Lubis  pada  kegiatan  Sosialisasi  Relaksasi  Iuran
              Program Jamsostek yang digelar secara daring, Kamis (24/9/2020).

              Hadir  juga  dalam  kegiatan  tersebut  Plt  Dirjen  PHI  &  Jamsos  Kemnaker  RI  Haiyani
              Rumondang sebagai keynote speaker, Ketua Komite Jaminan Sosial DPN Apindo Soeprayitno,
              serta  Direktur  Jaminan  Sosial  Kemnaker  RI  Retno  Pratiwi,  dan  Deputi  Direktur  Bidang
              Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJamsostek Zainudin sebagai penanggap. Acara tersebut
              juga   diikuti   6.350   peserta   dari   Kementerian/Lembaga,     perwakilan    perusahaan,
              asosiasi/komunitas, dan pemerintah daerah provinsi seluruh Indonesia.

              Ilyas menjelaskan, bahwa terdapat 4 jenis relaksasi yang diberikan selama selama 6 bulan, mulai
              dari iuran bulan Agustus 2020 hingga Januari 2021. Pertama keringanan iuran program Jaminan
              Kecelakaan Kerja (JKK) & Jaminan Kematian (JKM) sebesar 99%, atau dengan kata lain
              perusahaan hanya perlu membayar 1% selama masa relaksasi.

              Keringanan ini diberikan secara langsung kepada pemberi kerja dan peserta Bukan Penerima
              Upah (BPU) tanpa perlu melakukan pengajuan selama telah memenuhi persyaratan, yaitu bagi
              peserta  eksisting  telah  melunasi  iuran  hingga  bulan  Juli  2020  dan  bagi  peserta  baru  cukup
              membayar iuran penuh untuk 2 bulan pertama.

              Sedangkan bagi peserta jasa konstruksi yang eksisting cukup membayar 1% dari sisa tagihan
              dan bagi peserta baru membayar iuran penuh termin pertama dan untuk termin selanjutnya
              cukup membayar 1%.

              Relaksasi kedua adalah penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99%. Pada
              kebijakan ini peserta cukup membayar iuran JP sebesar 1% selama periode relaksasi, namun
              sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat tanggal 15 Mei 2021
              dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April 2022.

              Guna  mendapatkan  manfaat  ini,  peserta  juga  harus  melunasi  iuran  bulan  Juli  2020  serta
              melakukan  pengajuan  ke  BPJamsostek.  Untuk  perusahaan  besar  dan  menengah  dalam
              pengajuannya wajib melampirkan data penurunan omset penjualan atau pendapatan per bulan
              lebih dari 30% sejak bulan Februari 2020, sedangkan untuk perusahaan kecil dan mikro cukup
              memberikan surat pemberitahuan dan akan langsung disetujui oleh BPJamsostek.
              Kebijakan yang ketiga adalah relaksasi pengenaan denda keterlambatan pembayaran iuran dari
              2%  menjadi  0,5%,  serta  menghapus  denda  atas  penundaan  iuran  Jaminan  Pensiun  sampai
              jangka waktu pembayaran cicilan berakhir pada tanggal 15 April 2022. Serta yang terakhir adalah
              perpanjangan  jangka  waktu  pembayaran  iuran  dari  tanggal  15  menjadi  tanggal  30  bulan
              berikutnya, namun jika tanggal 30 jatuh pada hari libur maka dibayar pada hari kerja sebelum
              tanggal 30.

              Meski  iurannya  turun,  namun  Ilyas  meyakinkan  bahwa  tidak  ada  penurunan  manfaat  yang
              diterima oleh peserta, karena tujuan dari kebijakan ini adalah mengedepankan perlindungan
              hak-hak jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta, meringankan beban pemberi kerja dan
                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140