Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 138

Sejak peraturan tersebut resmi ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Agustus lalu,
              BPJS  Ketenagakerjaan  (BPJAMSOSTEK)  langsung  bergerak  cepat  untuk  melakukan  sosialiasi
              kepada para pemberi kerja guna memberikan pemahaman terkait bentuk relaksasi dan tata cara
              untuk mendapatkannya.

              "Kami menyambut baik dan menyatakan siap untuk melaksanakan amanat pemerintah tersebut
              sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan usaha dan pemulihan ekonomi nasional," ujar
              Direktur  Kepesertaan  BPJAMSOSTEK  E.  Ilyas  Lubis  pada  kegiatan  Sosialisasi  Relaksasi  Iuran
              Program Jamsostek yang digelar secara daring, Kamis (24/9).

              Dalam  paparannya  Ilyas  menjelaskan  bahwa  terdapat  empat  jenis  relaksasi  yang  diberikan
              selama  selama  6  bulan,  mulai  dari  iuran  bulan  Agustus  2020  hingga  Januari  2021.  Pertama
              keringanan  iuran  program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  &  Jaminan  Kematian  (JKM)
              sebesar 99 persen, atau dengan kata lain perusahaan hanya perlu membayar 1 persen selama
              masa relaksasi.

              Keringanan ini diberikan secara langsung kepada pemberi kerja dan peserta Bukan Penerima
              Upah (BPU) tanpa perlu melakukan pengajuan selama telah memenuhi persyaratan, yaitu bagi
              peserta  eksisting  telah  melunasi  iuran  hingga  bulan  Juli  2020  dan  bagi  peserta  baru  cukup
              membayar iuran penuh untuk 2 bulan pertama. Sedangkan bagi peserta jasa konstruksi yang
              eksisting cukup membayar 1% dari sisa tagihan dan bagi peserta baru membayar iuran penuh
              termin pertama dan untuk termin selanjutnya cukup membayar 1 persen.
              Relaksasi kedua adalah penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99%. Pada
              kebijakan  ini  peserta  cukup  membayar  iuran  JP  sebesar  1  persen  selama  periode  relaksasi,
              namun sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat tanggal 15 Mei
              2021 dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April 2022. Guna mendapatkan manfaat ini,
              peserta juga harus melunasi iuran bulan Juli 2020 serta melakukan pengajuan ke BPJAMSOSTEK.

              Untuk  perusahaan  besar  dan  menengah  dalam  pengajuannya  wajib  melampirkan  data
              penurunan omset penjualan atau pendapatan per bulan lebih dari 30% sejak bulan Februari
              2020 , sedangkan untuk perusahaan kecil dan mikro cukup memberikan surat pemberitahuan
              dan akan langsung disetujui oleh BPJAMSOSTEK.

              Kebijakan yang ketiga adalah relaksasi pengenaan denda keterlambatan pembayaran iuran dari
              2 persen menjadi 0,5 persen, serta menghapus denda atas penundaan iuran Jaminan Pensiun
              sampai  jangka  waktu  pembayaran  cicilan  berakhir  pada  tanggal  15  April  2022.  Serta  yang
              terakhir adalah perpanjangan jangka waktu pembayaran iuran dari tanggal 15 menjadi tanggal
              30 bulan berikutnya, namun jika tanggal 30 jatuh pada hari libur maka dibayar pada hari kerja
              sebelum tanggal 30.

              Meski  iurannya  turun,  namun  Ilyas  meyakinkan  bahwa  tidak  ada  penurunan  manfaat  yang
              diterima oleh peserta, karena tujuan dari kebijakan ini adalah mengedepankan perlindungan
              hak-hak jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta, meringankan beban pemberi kerja dan
              peserta  serta  menjaga  kesinambungan  program  perlindungan,  mendukung  upaya  pemulihan
              perekonomian dan kelangsungan usaha.

              BPJAMSOSTEK justru mendorong para pemberi kerja yang belum mendaftarkan tenaga kerjanya
              untuk memanfaatkan momentum relaksasi iuran ini, karena iuran yang sangat terjangkau.

              "Kami berharap relaksasi iuran juga dapat mendorong peningkatan jumlah kepesertaan serta
              ketertiban peserta dalam membayar iuran, karena dengan iuran yang menjadi sangat murah dan
              manfaat yang didapatkan sangat lengkap", tutup Ilyas.

              Hadir  juga  dalam  kegiatan  tersebut  Plt.  Dirjen  PHI  &  Jamsos  Kemnaker  RI  Haiyani
              Rumondang sebagai keynote speaker, Ketua Komite Jaminan Sosial DPN APINDO Soeprayitno,
                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143