Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 143

mengeluarkan  relaksasi  iuran    Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan
              atau BPJAMSOSTEK.
              Peraturan  Pemerintah  (PP)  49/2020  tentang  Penyesuaian  Iuran  Program  Jaminan  Sosial
              Ketenagakerjaan  Selama  Bencana  Nonalam  Penyebaran  Covid-19  terbit  pada  penghujung
              Agustus 2020. Padahal, Apindo telah mengirimkan surat permohonan relaksasi iuran sejak awal
              April 2020.

              Soeprayitno menilai bahwa pandemi virus corona sudah memberikan dampak bagi dunia usaha
              sejak  penyebarannya  terjadi  pada  Maret  2020.  Oleh  karena  itu,  sebulan  setelahnya  Apindo
              menilai  perlu  ada  segera  relaksasi  iuran  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  agar  arus  kas
              perusahaan-perusahaan dapat terjaga.

              "Dunia usaha menyayangkan peraturan [PP 49/2020] ini agak telat, menimbulkan pertanyaan
              sense of crisis  pemerintah terhadap dunia usaha," ujar Soeprayitno pada Kamis (24/9/2020).

              Meskipun begitu, Apindo tetap mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan relaksasi
              iuran BPJAMSOSTEK hingga 99 persen. Selain itu, masa relaksasi iuran pun berlaku selama enam
              bulan dan dapat diperpanjang sesuai evaluasi, lebih lama dari usulan Apindo saat itu yakni tiga
              bulan.

              Soeprayitno menjelaskan bahwa setelah berlakunya kebijakan relaksasi, BPJAMSOSTEK perlu
              menjaga kualitas pelayanannya agar tetap prima. Salah satu pelayanan yang diberikan badan
              tersebut adalah Lapak Asik, yakni layanan secara fisik tapi tanpa tatap muka langsung.

              "Dalam kondisi saat ini BPJAMSOSTEK harus mengutamakan kepuasan peserta, agar  cashflow
              dunia usaha dapat terjaga," ujarnya.

              Melalui  PP  49/2020,  Presiden  Joko  Widodo  mengatur  sejumlah  penyesuaian  iuran,  yakni
              kelonggaran batas waktu pembayaran iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
              Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP) setiap bulannya. Pemerintah pun mengatur keringanan
              iuran JKK dan Jaminan Kematian (JKm).

              Pemerintah memberlakukan keringanan iuran JKK dan JKm sebesar 99 persen, sehingga peserta
              haya perlu membayarkan hingga 1 persen iurannya. Selain itu, terdapat penundaan iuran JP
              dengan sejumlah ketentuan.

              "Mekanisme pemberian keringanan iuran JKK dan iuran JKm diberikan secara langsung oleh BPJS
              Ketenagakerjaan tanpa permohonan. Mekanisme keringanan iuran sebagaimana dimaksud pada
              ayat (1) dilaksanakan melalui sistem kepesertaan yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan,"
              tertulis dalam aturan tersebut.

              Selain itu, Pasal 18 PP 49/2020 mengatur bahwa penundaan sebagian iuran diberikan kepada
              pemberi kerja dan pekerja skala usaha menengah dan besar yang memenuhi sejumlah syarat.
              Beberapa  di  antaranya  adalah  yang  kegiatan  produksi,  distribusi,  atau  kegiatan  usahanya
              terganggu akibat Covid-19 dan sudah mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJAMSOSTEK..















                                                           142
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148