Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 108

Judul               Buruh minta upah minimum Jabar dan Banten direvisi
                Nama Media          kontan.co.id
                Newstrend           Peraturan Upah Minimum
                Halaman/URL         https://nasional.kontan.co.id/news/buruh-minta-upah-minimum-jabar-
                                    dan-banten-direvisi
                Jurnalis            Abdul Basith Bardan
                Tanggal             2020-11-08 16:14:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Narasumber

              neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) UMP Jabar dan Banten
              harus direvisi mengikuti PP nomor 78 tahun 2015tentang Pengupahan, bukan SE Menaker

              neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Harus ada kenaikan UMK
              dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK)



              Ringkasan

              Buruh meminta upah minimum provinsi (UMP) Jawa Barat dan Banten direvisi. Kedua provinsi
              tersebut tak menaikkan UMP pada tahun 2021 mendatang. Hal itu senada dengan Surat Edaran
              Menteri Ketenagakerjaan yang diterbitkan sebelumnya.

              "UMP Jabar dan Banten harus direvisi mengikuti PP nomor 78 tahun 2015tentang Pengupahan,
              bukan SE Menaker," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat
              dihubungi Kontan.co.id, Minggu (8/11).



              BURUH MINTA UPAH MINIMUM JABAR DAN BANTEN DIREVISI

              Buruh meminta upah minimum provinsi (UMP) Jawa Barat dan Banten direvisi. Kedua provinsi
              tersebut tak menaikkan UMP pada tahun 2021 mendatang. Hal itu senada dengan Surat Edaran
              Menteri Ketenagakerjaan yang diterbitkan sebelumnya.

              "UMP Jabar dan Banten harus direvisi mengikuti PP nomor 78 tahun 2015tentang Pengupahan,
              bukan SE Menaker," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat
              dihubungi Kontan.co.id, Minggu (8/11).

              Berdasarkan  PP  tersebut,  penghitungan  UMP  dilihat  berdasarkan  inflasi  dan  pertumbuhan
              ekonomi.  Data  yang  digunakan  menggunakan  data  yang  berlangsung  dari  September  2019
              hingga September 2020.Kedua provinsi tersebut dinilai mampu untuk menaikkan UMP untuk


                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113