Page 243 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 243

Program  Kartu  Prakerja  merupakan  suatu  ekosistem  yang  memungkinkan  peserta  untuk
              melakukan skilling, reskilling atau upskilling. Hal ini dilakukan melalui lebih dari 1.500 pelatihan
              yang menyediakan beragam jenis pelatihan.

              Menurut  Deputi  Bidang  Koordinasi  Ekonomi  Digital,  Ketenagakerjaan,  dan  UMKM  Kemenko
              Perekonomian Rudy Salahuddin, evaluasi jenis pelatihan memang selalu dilakukan meskipun itu
              tetap diserahkan kembali kepada 1471 lembaga pelatihan mengenai pelatihan yang diberikan.

              "Ada 1.534 pelatihan yang bisa dipilih, memang hanya 50% saja pelatihan yang dipilih. Jenis
              pelatihan sama banyak dengan lembaga pelatihan lain. Perbedaannya misalnya dari pelatihnya
              yang lebih hagus atau lebih dikenal," ungkap Rudy.

              Hasil rapat Komite PMO Kartu Prakerja hingga kuartal pertama tahun 2021, masih akan dilakukan
              pelatihan dengan konsep seperti ini (semi-bansos) sehingga biaya pelatihannya masih ditetapkan
              sebanyak Rp1 juta. Apabila sudah kembali ke modal awal, biaya pelatihan akan kembali Rp5
              juta, tapi insentif hanya Rp 500.000, bukan Rp2,4 juta.


              Jika kembali normal atau kembali diberi biaya Rp5 juta, nantinya pelatihan-pelatihan akan lebih
              banyak offline atau pelatihan tatap muka langsung seperti mengelas, membatik, dan sejenisnya.
              Jika sudah ada pelatihan offline, meskipun pelatihan online masih akan tetap ada, tetapi hanya
              untuk sektor teknologi. "Setelah pelatihan offline juga ada penempatan untuk kerja. Untuk ini
              akan  ada  kerja  sama  dengan  pemerintah  daerah  yang  akan  menyalurkan  ke  perusahaan  di
              wilayah mereka/jelasnya.

              Program Kartu Prakerja juga ke depannya akan membuat marketplace untuk pencari pekerjaan.
              Supply dan demand tenaga kerja akan bertemu di portal tersebut.


              Para alumni dari Kartu Prakerja juga akan dibuatkan asosiasi atau perkumpulan sebagai wadah
              berkumpul. Jaringan mereka akan semakin banyak. Untuk proses penyaluran tenaga kerja ini
              memang  masih  butuh  proses.  "Kami  masih  fokus  memberi  pelatihan  nanti  ketika  ekonomi
              semakin baik, perusahaan sudah siap menerima pekerja baru.

              Mereka yang siap kerja juga sudah tersedia, alumni Kartu Prakerja," sambung Rudy.


              Dukungan  atas  program  ini  datang  dari  Dirjen  Industri  Kecil  Menengah  Kementerian
              Perindustrian  Gati  Wibawaningsih.  Baginya,  masyarakat  usia  produktif  butuh  belajar  kembali
              atau mendapat ilmu baru terlebih di tengah pandemi dan mereka yang kehilangan pekerjaan.

              IKM Kemenperin memang belum ada kerja sama signifikan, hanya memberikan data IKM mana
              saja yang terkena dampak dari pandemi ini. Mereka juga sosialisasikan juga kepada para IKM
              untuk mengikuti program Kartu Prakerja.


              "Semoga nanti prakerja bisa bekerja sama dengan sentra di daerah karena di sana sudah ada
              proses produksi, hanya tinggal diasah untuk meningkatkan produksi. Ilmu apa lagi yang harus
              ditambah. Untuk kami di industri itu sangat penting," harapnya.

              Harapan Gati memang,sudah menjadi wacana dengan PMO Kartu Prakerja untuk memberikan
              pelatihan kepada masyarakat industri. Kerja saat ini akan dilakukan setelah Kartu Prakerja untuk
              peserta umum diselesaikan. anandanararya



                                                           242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248