Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 25

ini  masih  tergolong  rendah.  "Pemulihan  ekonomi  akan  terasa  di  kuartal  IV  2020  jika  skema
              bansos diubah dan fokus pada 20% kelompok terbawah dengan penambahan besaran bantuan
              hingga Rp1,5 juta per rumah tangga melalui skema bantuan seluruhnya tunai," ujarnya dalam
              diskusi virtual, kemarin.

              Usul itu, sambungnya, berlandaskan pada kondisi konsumsi rumah tangga di kuartal III 2020
              yang terbilang masih lemah meski sudah mengalami sedikit perbaikan dari kuartal sebelumnya.
              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  konsumsi  rumah  tangga  di  kuartal  III  2020
              tumbuh -4,04%, naik sedikit dari kuartal II 2020 yang tumbuh -5,52%.

              Padahal, kata Tauhid, realisasi penyerapan bantuan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi
              Nasional (PEN) telah mencapai Rp176,38 triliun, lebih tinggi daripada pos lain. Hal itu dinilai
              masih belum efektif lantaran konsumsi rumah tangga tidak ikut meningkat signifikan. Lemahnya
              konsumsi rumah tangga itu dapat pula dilihat dari terbatasnya pertumbuhan sektor makanan
              dan minuman yang tumbuh -0,69%. Padahal, sektor tersebut merupakan sektor esensial dan
              kebutuhan utama yang dasar untuk dipenuhi masyarakat.

              "Sektor makanan dan minuman masih rendah meski bergeser sedikit dan tetap berada pada
              posisi minus. Ini menunjukkan masyarakat masih tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehari-
              hari. Realisasi bansos yang sifatnya sembako dan nonsembako tidak mampu mengerek sektor
              makanan dan minuman," ujar Tauhid.

              Ia menambahkan, konsumsi rumah tangga yang cenderung lemah itu disebabkan masyarakat
              kelas menengah-atas masih membatasi konsumsi mereka. Berbeda dengan masyarakat bawah
              yang  membutuhkan  uang  untuk  mencukupi  kebutuhan  hidup,  masyarakat  menengah-atas
              membutuhkan kepastian dan kepercayaan dalam konteks penanganan pandemi untuk kembali
              melakukan konsumsi. BSU termin II Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah memastikan pencairan
              bantuan subsidi upah (BSU) termin II akan cair mulai hari ini. Pencairan akan dilakukan secara
              bertahap. Ia mengatakan, atas dasar rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk
              memadankan data penerima BSU, total penerima bisa berkurang dari termin I yang mencapai
              12,4  juta  penerima.  "Iya  berkurang,"  kata  Ida  seusai  meresmikan  Balai  Latihan  Kerja  (BLK)
              Komunitas  di  Pesantren  Darul  Dakwah,  Mojokerto,  Jawa  Timur,  Sabtu  (7/11).  KPK
              merekomendasikan Kemenaker agar memadankan penerima BSU itu dengan wajib pajak. Di
              peraturan menteri ketenagakerjaan dikatakan penerima BSU ialah mereka yang memiliki upah
              di bawah Rp5 juta. (Try/E-2).






























                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30