Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 27

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada
              2020 menjadi 9,77 juta, dengan angka paling banyak beradadi Jakarta sebesar 10,95 persen
              atau setara 572.780 orang. BPS DKI mencatat, pengangguran di Jakarta naik 4,41 persen atau
              bertambah 233.378 orang dibandingkan pada Agustus 2020. Angka itu menempatkan angka
              pengangguran di Jakarta melewati rata-rata nasional.

              Salah satu pemicu meningkatnya TPT adalah pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sejak Maret
              2020.  "Memang  pandemi  ini  kita  ketahui  berdampak  pada  aspek  sosial,  ekonomi,  kegiatan
              keagamaan dan otomatis kemudian tecermin dalam angka-angka partisipasi tenaga keija," ujar
              Anies di gedung DPRD DKI Jakarta,. Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.



              PENGANGGURAN DI JAKARTA MELONJAK

              Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada
              2020 menjadi 9,77 juta, dengan angka paling banyak beradadi Jakarta sebesar 10,95 persen
              atau setara 572.780 orang. BPS DKI mencatat, pengangguran di Jakarta naik 4,41 persen atau
              bertambah 233.378 orang dibandingkan pada Agustus 2020. Angka itu menempatkan angka
              pengangguran di Jakarta melewati rata-rata nasional.

              Salah satu pemicu meningkatnya TPT adalah pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sejak Maret
              2020.  "Memang  pandemi  ini  kita  ketahui  berdampak  pada  aspek  sosial,  ekonomi,  kegiatan
              keagamaan dan otomatis kemudian tecermin dalam angka-angka partisipasi tenaga keija," ujar
              Anies di gedung DPRD DKI Jakarta,. Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

              "Memang pandemi ini kita ketahui berdampak pada aspek sosial, ekonomi, kegiatan keagamaan
              dan  otomatis  kemudian tecermin  dalam  angka-angka  partisipasi tenaga kerja,"  ujar  Anies di
              gedung DPRD DKI Jakarta,. Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

              Anies mengatakan, pengangguran di Indonesia paling banyak ada di Jakarta, tak lepas dari krisis
              di sektor kesehatan sebagai dampak pandemi Covid-19. Di Ibu Kota saja, pasien positif Covid-
              19 mencapai 112 ribu, meski tingkat kesembuhan juga tinggi di angka 101 ribu. Menghadapi
              situasi itu, Anies mengajak seluruh elemen untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
              "Kontraksi ekonomi yang teijadi adalah karena ada masalah krisis kesehatan," katanya.
              Menurut Ani as, selama krisis kesehatan belum dapat dikendalikan, masalah ekonomi dapat terus
              ter-dampak.  Salah  satu  efeknya  adalah  serapan  tenaga  keija  yang  berkurang,  termasuk
              ketersediaan  lapangan  kerja  juga  ikut  terganggu.  Kondisi  itu  jelas  meningkatkan  angka
              pengangguran. "Karena itulah kita melihat penting sekali bagi sisi pemerintah melaksanakan 3T
              dengan serius untuk menyelesaikan masalah pandemi ini," kata Anies.

              Dia menuturkan, sektor ekonomi turun juga bukan semata-mata karena salah hitung investasi
              atau karena ada aktivitas yang salah. Semua itu terjadi lebih karena merupakan efek samping
              dari pandemi Covid-19 yang belum tertangani.

              Karena itu, Anies meyakini, solusi agar perekonomian kembali pulih jika masalah kesehatan di
              Jakarta bisa dikendalikan dengan baik. ''Kenapa? Karena lapangan pekerjaannya tersedia, yang
              berkurang itu tingkat kegiatannva," kata Anies.
              Ketua  Fraksi  PAN  DPRD  DKI  Jakarta,  Bambang  Kusumanto,  menilai,  Pemerintah  Provinsi
              (Pemprov) DKI sebenarnya merespon cepat persoalan pengangguran di masyarakat. Bambang
              menyebut,  Pemprov  DKI  telah  memberikan  subsidi  sembako  untuk  membantu  kebutuhan
              masyarakat yang ekonomi tertekan pandemi Covid-19.




                                                           26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32